PATI, Joglo Jateng – Kekeringan telah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati selama beberapa bulan terakhir ini. Salah satu wilayah yang terdampak kekeringan yakni Desa Tanjungsekar Kecamatan Pucakwangi.
Ketua RT 1 RW 4, Dukuh Dayu, Desa Tanjungsekar Pucakwangi, Jarwi, mengatakan, kekeringan di wilayahnya sudah terjadi selama berbulan-bulan. Kondisi ini membuat warga hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari para dermawan.
Sementara bantuan air tidak datang setiap hari, melainkan hanya dua-tiga hari sekali. Akibatnya, kata dia, warga terpaksa mandi pakai air galon yang dibeli dengan seharga Rp 5 ribu.
“Kalau pas tidak ada bantuan, terpaksa beli air galon untuk mandi. Sehari setidaknya bisa habis tiga galon. Per galon harganya Rp 5 ribu,” ujar dia, beberapa hari lalu.
Melihat kondisi ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati menggandeng pihak swasta untuk mengirimkan bantuan air bersih ke dua desa di Pucakwangi, yakni Desa Plosorejo dan Tanjungsekar. Dua desa tersebut masing-masing diberikan satu tangki air.
Ketua PWI Pati, Moch Noor Efendi mengatakan bahwa pengiriman air bersih ini merupakan bagian dari program PWI Pati Peduli. Cara ini lakukan untuk membantu beban masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Kalau musim hujan, biasanya kami kirim bantuan untuk korban banjir. Sedangkan saat kemarau seperti ini, banyak daerah kekeringan dan krisis air bersih. Maka kami kirimkan air bersih,” tutur pria yang akrab disapa Fendi ini.
Ia menambahkan, pengiriman air bersih ke Pucakwangi merupakan sesi pertama. Pihaknya telah merencanakan sesi selanjutnya. Selain itu, Fendi juga berharap, ke depan pemerintah bisa membangun infrastruktur yang secara teknis dan jangka panjang bisa mengatasi krisis air bersih
“Sesi kedua nanti air bersih kami kirimkan ke wilayah lain yang juga membutuhkan. Ini wujud solidaritas bersama. Bahwa di Pati ada daerah krisis air bersih dan warga yang butuh bantuan,” pungkasnya. (lut/fat)