Oleh: Eti Yuningsih, S.Pd
Guru IPA SMP N 3 Petarukan, Kab. Pemalang
PROFIL pelajar Pancasila adalah karakter dan kemamapuan yang dibangun dalam keseharian dan kehidupan dalam diri setiap individu peserta didik. Yakni melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan ekstrakurikuler.
Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi utama. Meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, dan kreatif.
Salah satu langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut melalui P5. Yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Bertujuan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Projek ini diselenggarakan melalui penanaman karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan mengandung upaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul serta produktif. Sekaligus mampu berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinanbungan.
Perlu ditekankan bahwa P5 dapat dilandasi studi kasus dan studi lapangan yang dilakukan oleh peserta didik. Proses tersebutlah yang dapat memberikan kepekaan peserta didik kita terhadap berbagai isu sosial yang terjadi di masyarakat dan menjadikan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan.
P5 pertama di sekolah kami SMP Negeri 3 Petarukan adalah bertema Gaya hidup Berkelanjutan dengan topik “Sekolahku Sehat Sekolahku Hebat”. P5 pertama ini diharapkan dapat membuat para peserta didik paham dan sadar akan manfaat lingkungan sekolah yang sehat bebas sampah anorganik. Kemudian lingkungan sekolah yang asri dan bersih, serta akan meningkatkan kualitas diri peserta didik. Sehingga prestasi sekolah menjadi meningkat menjadi sekolah hebat.
Proyek ini dimulai dengan tahapan pengenalan tentang sampah anorganic dan tanaman obat, mengenal jenis-jenis sampah anorganik dan tanaman obat. Kemudian mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh menumpuknya sampah anorganic, serta dampak sampah anorganik dalam jangka panjang bagi tubuh dan lingkungan.
Beberapa aksi nyata dalam projek ini adalah kerja bakti, penanaman tanaman obat dan tanaman hias, pembuatan poster tentang lingkungan hidup (14 JP). Lalu mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk kerajianan, gaya hidup sehat membuat produk olahan buah, membuat dan labeling tempat sampah, dan pameran hasil karya. Alokasi waktu projek pertama ini adalah 110 JP.
Pada projek penguatan profil pelajar Pancasila kedua adalah bertema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik “Jiwaku Sehat Ragaku Kuat”. Target yang akan dicapai dari pelaksanaan projek kedua ini adalah diharapkan peserta didik dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai dirinya sendiri. Selanjutnya mengerti semua emosi yang dia rasakan, dan peduli terhadap kesehatannya. Baik kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya.
Peserta didik juga diharapkan dapat mencari berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya. Setelah itu mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.
Beberapa aksi nyata dalam projek ini adalah penggenalan materi tentang narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza); membuat binder doa sehari-hari; membuat slogan tentang Napza. Juga pengenalan materi “Nutrisi Harianku”, membuat label dan kemasan jajanan sehat, membuat buku menu sehari-hari, membuat olahan buah/jajanan sehat/sayuran/dll. Kemudian bakti sosial, kampanye napza, senam P5, dan gelar karya jajanan sehat dan olahan buah.
Pelaksanaan P5 dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan memberikan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan bagi peserta didik. Terlihat dari perubahan perilaku mereka menjadi lebih baik. (*)