BANTUL, Joglo Jogja – Program Studi (Prodi) Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menyelenggarakan International Dance Conference and Festival (IDCF) yang ketiga pada 20-21 Oktober lalu. Gelaran ini untuk meningkatkan pengetahuan dan menyediakan ruang jejaring bagi seniman maupun akademisi tari, dari dalam maupun luar negeri.
Sekretaris Panitia IDCF 2023, Galih Prakasiwi mengatakan, IDCF terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pementasan tari dan seminar internasional. Dengan mengusung tema Revisit Dance: Body and Movement.
“Tema yang dipilih berarti kita akan melihat dan menggali kembali tari sebagai istilah, praktik dan presentasi gerak masa lalu, kini, hingga masa mendatang. Wacana tersebut akan digulirkan dalam dua bentuk kegiatan yang berbeda, yakni pertunjukan dan seminar,” ucapnya.
Menurutnya, tubuh dan gerak merupakan aspek utama dalam tari. Diskusi tari di ranah akademik tidak hanya sekadar menggerakkan tubuh, melainkan perihal bagaimana cara praktik dan memahami teorisasinya.
Sementara itu, pada hari pertama, Jumat (20/10), telah dilangsungkan pementasan tari dari berbagai negara. Di antaranya Fairul Zahid dari LaSalle College of the Arts Singapore, Hendro Martono dan Ni Kadek Rai Dewi Astini dari ISI Yogyakarta, Universitas Lampung, dan ISBI Aceh.
Kemudian, pertunjukan kolaborasi juga diikuti oleh penampilan Anna Thu Schmidt dari Jerman, dengan penari MBKM Prodi Tari ISI Yogyakarta dengan judul Astagala Project. Lalu, Rachel Siringan dari Filipina dan Agata Sokol dari Polandia yang menampilkan pertunjukan tari dengan multimedia yang melibatkan mahasiswa MBKM Prodi Tari ISI Yogyakarta dengan judul Arus Project.
“Sedangkan, pada Sabtu (21/10), dilaksanakan seminar bertajuk Revisit Dance: Body and Movement. yang diselenggarakan secara hibrid. Dengan pembicara kunci Dr. Emma Meehan dari Centre for Dance Research, Coventry University, United Kingdom, Anna Thu Schmidt dari Jerman, Fairul Zahid, MFA dari LaSalle College of the Arts Singapore, dan Dra. Daruni, M.Hum dari ISI Yogyakarta,” pungkasnya.(cr13/sam)