PEMALANG, Joglo Jateng – Kebakaran lahan terjadi di lingkungan sekolah SMP Negeri 5 Taman, Senin (23/10). Kebakaran tersebut menyebabkan kepanikan karena berlangsung di tengah situasi kegiatan belajar mengajar, ditambah api yang hanya berjarak beberapa meter saja dari gedung sekolah.
Lehman selaku penjaga sekolah SMP N 5 Taman mengungkapkan, peristiwa kebakaran lahan tersebut terjadi pada sekitar pukul 12.00 WIB. Ia menceritakan, kobaran api pertama kali dilihat oleh seorang guru yang hendak menunaikan salat di musala sekolah, yang kemudian melapor kepada Lehman karena api makin membesar.
“Awalnya saya sedang makan siang, tiba-tiba Pak Sabar (guru, red) memanggil dengan panik. Katanya ada kebulan asap besar di lahan,” terangnya.
Mengetahui api sudah besar, dengan sigap Lehman menyalakan keran air dan mulai melakukan penyemprotan dengan selang ke sumber api. Namun disebutkan, air yang keluar ternyata tidak mempan menghadapi kobaran api yang terus membara.
Khawatir api makin melahap, Lehman hendak meminta bantuan kepada para guru atau warga setempat. Sayangnya saat peristiwa terjadi, banyak guru di sekolah yang belum menyadari hal tersebut. Ditambah gedung sekolah yang jauh dari pemukiman warga, membuat ia makin bingung mengatasi kobaran api yang makin melebar ke arah gedung kelas.
Beruntung, kala itu terdapat sekumpulan siswa di jam kosong yang mengetahui adanya kebakaran. Tanpa aba-aba, para siswa langsung berbondong-bondong mengangkuti air dengan ember dan membantu memadamkan api.
Api akhirnya makin mereda berkat bantuan para siswa yang turut mengguyur kobaran api. Meski begitu, pihak sekolah tidak ingin mengambil risiko hingga akhirnya menelepon tim pemadam kebakaran guna mengentaskan titik api yang masih ada, sekaligus mencegah api besar kembali menyala.
Mendapati info tersebut, Eko selaku pemimpin regu pemadam kebakaran Mako Pemalang bergegas ke lokasi kejadian bersama 5 personelnya. Dalam 15 menit, regu Damkar yang tiba di lokasi langsung bertindak menyemprotkan air ke titik api yang hampir padam. Penyemprotan juga dilakukan ke seluruh area berukuran 500 meter persegi tersebut, guna melakukan pembasahan lahan kering.
Disinyalir, api diduga berasal dari puntung rokok yang menyulut rumput kering di lahan tersebut, yang makin membesar sebab terkena hembusan angin. Beruntungnya, aksi tanggap dari penjaga sekolah dan sekelompok siswa berhasil menghalau api membakar gedung kelas di dekatnya.
“Diduga api dari puntung rokok. Beruntung tidak ada korban luka hingga korban jiwa. Dan tidak ada kerugian, karena yang terbakar hanya lahan kosong yang kering,” pungkas Eko. (cr9/abd)