PEMALANG, Joglo Jateng – Penanganan darurat sampah di Kabupaten Pemalang mendapatkan perhatian dari sejumlah perusahaan asing dan swasta. Total telah ada satu perusahaan asing dan tiga perusahaan nasional yang datang mempresentasikan pengolahan sampah. Namun demikian, bupati berharap agar perusahaan tersebut tidak membebani APBD Pemalang pada proses pendirian pabrik pengolahan.
Bupati Pemalang Mansur Hidayat menuturkan, sejak September lalu, pihaknya telah menerima delegasi perusahaan swasta yang ingin berinvestasi untuk mengelola sampah di Pemalang. Pada prinsipnya, dirinya ingin masalah sampah di Kota Nanas Madu ini bisa terselesaikan, namun tidak membebani anggaran APBD Kabupaten Pemalang.
“Kita pasti menerima seluruh niat baik investor yang mau memberikan solusi untuk penanganan sampah ini, tetapi tidak membebani APBD kita. Sehingga program-program yang sekarang jadi prioritas bisa terus dilaksanakan dan berjalan lancar,” ujarnya.
Ia mengatakan, kemampuan pembiayaan daerah yang terbatas menjadi alasan utama mengapa syarat itu diberikan. Namun dirinya tetap dapat memberikan fasilitas untuk penyiapan lahan, izin, ataupun pekerja yang pada pembiayaannya tidak begitu besar.
Lebih lanjut, Mansur mengungkapkan, siapa pun investor ataupun perusahaan yang datang, Pemkab Pemalang pasti menerima. Menurutnya, mereka yang pertama bisa memberikan ide ataupun saran penanganan sampah dengan maksimal dan biaya yang minim dipastikan mendapatkan kesempatan untuk membangun perusahaan di Pemalang.
“Ini sudah jadi masalah kita bersama. Jadi yang pertama bisa memberikan sumbangsih kreativitas, inovasi, dan ide baru yang minim pembiayaan dari APBD pasti akan kami terima,” paparnya. (fan/abd)