SLEMAN, Joglo Jogja – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman berencana kembali menggelar pasar murah di 17 kapanewon pada bulan November dan Desember 2023 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras di Bumi Sembada, mengingat harga beras hingga saat ini masih melambung tinggi seiring dampak fenomena elnino.
Kepala Disperindag Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengungkapkan, pasar murah untuk memenuhi kebutuhan beras di masyarakat bukan kali pertama. Bulan Oktober lalu juga telah diselenggarakan pasar murah di 17 Kapanewon. Saat itu, Pemkab bekerjasama dengan Bulog menyediakan seratusan ton beras dengan serapan masing-masing Kapanewon capai 8 ton beras.
“Di bulan November, pertengahan, kami akan melaksanakan lagi pasar murah untuk 17 Kapanewon. Kemudian di bulan Desember juga kami akan melaksanakan pasar murah lagi di 17 Kapanewon,” terangnya, Senin (30/10).
Mae berharap, dengan adanya pasar murah, mampu menurunkan harga beras yang saat ini cukup tinggi di pasaran. Dilihat dari harga bahan pangan Sleman, rata-rata harga beras premium di pasar tradisional di Kabupaten Sleman , per Senin (30/10) ini di kisaran harga Rp13.812 per kilogram, sedangkan beras medium dibanderol Rp12.812 per kilogram.
Mae mengakui, harga beras di Kabupaten Sleman saat ini memang tinggi. Namun, dilihat dari indeks perkembangan harganya (IPH) mengalami penurunan yang berarti laju kenaikan harganya relatif rendah.
“Penyebab kenaikan harga beras ini dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, karena dampak fenomena elnino yang menyebabkan ketersediaan air berkurang sehingga musim tanam yang dilakukan petani tidak maksimal,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, hal tersebut yang mengakibatkan adanya jeda waktu panen sehingga harganya mengalami kenaikan. Saat ini, upaya untuk menstabilkan harga beras terus dilakukan.
Selain pasar murah, pihaknya juga menyelenggarakan operasi pasar di lima pasar tradisional, meliputi pasar Gamping, Tempel, Prambahan hingga Pakem. “Nanti kami juga akan merambah ke pasar lainnya. Ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang murah. Jadi kami beri subsidi untuk distribusinya. Kalau untuk stok beras, masih relatif aman. Bahkan untuk menyambut wisatawan di bulan Desember juga masih cukup. Namun tidak melimpah seperti biasanya,” demikian kata dia. (bam/all)