KUDUS, Joglo Jateng – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus menyebut bahwa area susah internet atau blank spot di Kota Kretek nihil. Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faisol saat ditemui di sela kesibukannya, Kamis (14/12/23).
Ia mengatakan, untuk Kudus tidak ada area blank spot. Hampir di semua tempat akses internet lancar. Nantinya, KPU akan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dan Sistem informasi penghitungan (Situng) untuk menghitung hasil rekapitulasi.
“Namun aplikasi itu bisa juga dipakai offline. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan ketika hari H besok,” terangnya.
Dilain sisi, semua pelaksanaan pemilihan sudah dipersiapkan secara matang jika terjadi buruknya sinyal. Seandainya sinyal memburuk, pihaknya akan menunggu sinyal baik terlebih dahulu baru bisa diunggah.
“Misal juga rampung rekapitulasi 17.30, terus difoto. Waktu foto sesuai dengan akhir direkap sesuai berita acara. Misal, dia pulang dulu, dan lainnya setengah 7 lagi diupload itu bisa juga. Karena, sistem situng sirekap bisa online maupun offline,” paparnya.
Lebih lanjut, jika masalah blank spot sebetulnya berkaitan dengan proses di situng dan sirekapnya. Terlebih, saat ini proses penghitungannnya masih manual. Seperti, menghitung DC satu Plano masih manual.
“Situng dan sirekap itu sebetulnya karena lembaga quick count 2019. KPU kasih manual,” tandasnya.
Sebetulnya, situng dan sirekap untuk mengimbangi hasil quick count. Dan itu real count KPU yang berbasis IT. Datanya diambil dari quick count anggota pemantau dengan real count KPU agar waktunya tak menjomplang jauh.
“Kalau proses di TPS masih manual. Data semua masih manual terus diupload disirekap. Nanti dari TPS proses rekapitulasi naik ke PPK pleno juga. Ketika proses rekapitulasi di PPK adminnya akan membuka sirekap dan situng. Buat menyocokan data sanding. Hasil rekap yang ditulis manual ini dengan diupload mereka ada selisih gak,” pungkasnya. (adm/fat)