SLEMAN, Joglo Jogja – Pada awal tahun ini diprediksi berpotensi hujan dengan intensitas tinggi, beberapa daerah mulai meningkatkan status waspada bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Seiring dengan naiknya intensitas hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meminta masyarakat di wilayah lereng Gunung Merapi untuk waspada.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, intensitas hujan memang cukup berpengaruh terhadap situasi di lereng Gunung Merapi. Bahkan, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi banjir lahar dingin dengan skala kecil akibat hujan deras yang terus menerus menghujani daerah tersebut.
“Seiring meningkatnya intensitas hujan, membuat potensi banjir lahar dingin juga semakin tinggi,” terangnya, Selasa (2/1/24).
Oleh sebab itu, Bambang meminta agar masyarakat di kawasan lereng gunung berapi aktif itu agar selalu waspada ketika hujan turun. Hal ini terutama diperuntukkan bagi masyarakat yang selalu beraktivitas di aliran lahar dingin dan juga di sekitar wilayah tersebut.
“Kami imbau masyarakat untuk berhati-hati. Khususnya bagi masyarakat penambang pasir, jip wisata, dan pencari rumput harus selalu waspada,” tegasnya.
Bambang menambahkan, untuk menghadapi musim penghujan ini pihaknya juga telah menyiapkan berbagai upaya mitigasi. Yakni dengan menyiagakan posko 24 jam dan berkoordinasi dengan 65 personel kebencanaan yang tersebar di daerah Kapanewon Pakem.
Dia pun optimistis, seluruh wilayah di Kabupaten Sleman juga telah siap menghadapi bencana hidrometeorologi. Entah itu dari tingkat Padukuhan sampai Kapanewon.
Terlebih, di daerah tersebut sudah terbentuk 81 desa tangguh bencana. “Kami pastikan sudah siap, namun harapannya tidak terjadi bencana,” ungkap Bambang.
Terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebelumnya sudah menyampaikan bahwa kepedulian, kolaborasi, dan sinergitas dari semua pihak adalah kunci dalam membentuk budaya siaga. Dia pun mengingatkan, bahwa setiap orang perlu memiliki kesiapan diri dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
“Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam menghadapi bencana maka kita akan mampu bersikap dan bertindak secara cepat dan tepat,” demikian pesannya. (bam/all)