El Nino Sebabkan Penurunan Ekonomi di Jateng

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah mengalami penurunan pada tahun 2023. Salah satu penyebabnya karena fenomena El Nino yang berkepanjangan.

Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana usia menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Tengah Tahun Anggaran 2023 pada Rapat Paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, belum lama ini.

Adapun pertumbuhan ekonomi Jateng pada tahun 2023 di angka 4,98 persen. Sedangkan tahun 2022 sebanyak 5,02 persen. Jumlah tersebut kata Nana, lebih rendah dibanding angka nasional yang menyentuh 5,05 persen.

“Penurunan ini karena beberapa permasalahan global. Seperti adanya perang Rusia-Ukraina, lalu perubahan iklim, dan juga karena El Nino,” kata Nana.

Pihaknya mengaku cukup menyayangkan adanya penurunan ekonmi di Jateng itu. Sebab di tahun 2023 Jateng justru memperoleh berbagai penghargaan yang membanggakan, yang dinilai dapat mendongkrak ekonomi Jateng.

“Di sisi lain kita pada tahun 2023 mendapatkan banyak pengahargaan. Baik didapatkan oleh Kepala OPD juga Pemerintah Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Nana mengungkap Pemprov Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan memberikan kemudahan berusaha, peningkatan investasi, penguatan daya beli, pengendalian inflasi, dan peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian penguatan daya saing dan nilai tambah industri, pemberdayaan UMKM. Serta melakukan konektivitas pemerataan pembangunan daerah.

Menurut Nana, pengendalian inflasi di Jateng berjalan dengan baik dan terus menurun. Sebab tahun 2023 inflasi di Jateng ada diangka 2,89 persen yang dinilai menurun signifikan. Karena jika dibandingkan dari tahun 2022 yang inflasinya 5,63 persen. Dalam prosesnya pemprov Jateng melakukan upaya dengan menggelar pangan murah, sidak pasar, dan lainnya.

“Upaya Pemprov dalam menangani inflasi itu dengan melakukan pangan murah, pemberian subsidi transportasi, sidak pasar untuk menghindari penimbunan hingga pemantauan harga dan stok pasar,” tandasnya. (luk/gih)