Tradisi Sedekah Laut Tasikagung, Ungkapan Syukur dan Tolak Balak

ANTUSIAS: beberapa peserta kirab tampak antusias dalam menampilkan karyanya di desa Tasikagung, Rembang, Kamis (18/4/2024). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Semarak acara sedekah laut digelar setiap tahun sekali pada Syawal atau istilah Syawalan, Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Acara tahunan tersebut selalu menarik minat masyarakat baik dari Kabupaten Rembang sendiri maupun dari luar kota Rembang. Seperti yang dilaksanakan pada Kamis (18/4/2024).

Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ mengatakan, kegiatan ini salah satu budaya yang bagus. Karena salah satu bentuk rasa syukur terhadap alam. Selain itu, juga dipercaya menjadi tolak balak supaya dihindari dari musibah dan mara bahaya.

Selamat Idulfitri 2024

“Dengan acara sedekah laut ini, pemkab mengharapkan kerjasama kepada pihak terkait bersama dengan pelaksanaan ini agar berjalan dengan lancar, aman, dan bisa memberi kenyamanan bagi warga yang ikut memeriahkan,” harapnya.

Baca juga:  1.000 Milenial Membatik Warnai Hari Kartini ke-145

Kapolres Rembang, AKBP Suryadi mengatakan, persiapan pengelolaan sudah disiapkan sejak beberapa hari yang lalu, terkait dengan rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif. Sehingga saat kegiatan berlangsung tetap kondusif.

Start dari desa tasik agung dengan di buka wakil bupati, kemudian melewati jalan nasional, hingga ke jalan ahmad yani, dan kembali. Ke tasik agung melewati taman kartini,” terangnya.

Sebelumnya, dia juga sudah menghimbau kepada pengendara pribadi untuk menghindari jalan dalam kota Rembang. Kemudian, menggunakan jalur alternatif selama acara berlangsung. Sementara pengemudi kendaraan berat diatas sumbu tiga bisa memasuki kantong parkir sebelum memasuki kota Rembang pukul 07.00-11.00 WIB.

Baca juga:  SMP N 3 Pamotan Siapkan Generasi Penerus yang Mandiri

“Bagi kendaraan yang JBB-nya kurang dari 8 ton masuk jalur lingkar selatan. Bagi yang kendaraan berat tetap lewat jalan Pantura sistim buka tutup/antri. Kemudian, jembatan jeruk sempit tidak bisa untuk simpangan dua KBM truk berat,” ujarnya. (cr3/fat)