JEPARA, Joglo Jateng – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara mengimbau masyarakat agar mewaspadai penularan penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). Penyakit ini sering disebut Flu Singapura.
Baru-baru ini, temuan kasus penyakit flu singapura di Kabupaten Jepara cukup meningkat. Temuannya, lebih banyak terjadi pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Jepara, Eko Cahyo Puspeno menyampaikan, flu singapura itu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Jika tidak dilakukan pencegahan secara cepat dan tepat, bisa cepat menular.
“Kalau kemarin yang agak meningkat itu penyakit HMFD atau biasa disebut Flu Singapura. Kebanyakan terjadi pada anak-anak berkisar di bawah 10 tahun,” terang Eko.
Selain berpotensi menular pada anak usia di bawah 10 tahun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada anak remaja dan dewasa. Eko menjelaskan, Flu Singapura bisa diidentifikasi dengan adanya benjolan-benjolan kecil atau bintik-bintik merah pada telapak tangan, telapak kaki hingga mulut. Anak-anak yang terjangkit virus ini akan merasakan demam atau panas yang cukup tinggi.
“Adanya benjolan-benjolan kecil atau bintik-bintik merah pada telapak tangan, kaki, dan mulut. Gejalanya dengan merasakan demam,” paparnya.
Agar penyakit itu tidak merambah, Eko berpesan kepada masyarakat yang anaknya sedang mengalami penyakit flu singapura bisa dirawat secara baik dan menerapkan pola hidup sehat. “Tidak perlu panik, antisipasinya dengan gaya hidup sehat,” harapnya.
Eko menjelaskan bahwa penyakit flu singapura termasuk dalam tipe virus self limiting desease. Dapat sembuh dengan sendirinya.
Pihaknya menegaskan, penyakit HFMD atau Flu Singapura itu tidak menimbulkan bahaya yang kronis. Namun, lanjutnya, anak-anak yang terjangkit Flu ini merasakan tidak nyaman, sebab bintik yang berada di mulut atau telapak tangan.
“Karena kadang bintik-bintik merah juga muncul di mulut. Jadi, tidak nyaman dan menganggu anak-anak saat makan,” tuturnya. (cr4/fat)