Dinkes Pemalang Konfirmasi Adanya Kasus Gagal Ginjal Anak

SUMRINGAH: Bupati Pemalang Mansur Hidayat saat memberikan vaksin kepada balita di Desa Banjardawa, Kecamatan Taman, belum lama ini. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Meski tidak membeberkan jumlah kasusnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang mengonfirmasi adanya kasus positif gagal ginjal pada anak di wilayahnya. Atas temuan tersebut, Dinkes mengimbau masyarakat, terutama para orang tua untuk memperhatikan minuman dan makanan yang dikonsumsi oleh anak mereka, yaitu dengan memerhatikan komposisi kandungan di dalamnya.

Kepala Dinkes Pemalang Yulies Nuraya mengatakan, salah satu penyebab gagal ginjal pada anak dikarenakan gaya hidup kurang sehat. Dalam hal ini, terutama peran orang tua yang tidak ketat menyeleksi makanan ataupun minuman yang dikonsumsi oleh anak mereka.

Baca juga:  Dengan Slogan An-Nur, Bapaslon Anom Widiyantoro - Nurkholes Daftarkan Diri di KPU

“Ya benar ada (kasus), cuman kita tidak bisa mengatakan satu penyebab saja. Banyak faktor yang melatarbelakangi. Utamanya makanan atau minuman yang dikonsumsi anak-anak, biasanya orang tua tidak melihat, yang penting anak anteng,” ucapnya, belum lama ini.

Walaupun belum banyak catatan kasus, dirinya mengimbau masyarakat, terutama orang tua untuk aktif mengecek kandungan makanan yang dikonsumsi anak. Dalam hal ini, makanan cepat saji ataupun jajanan yang dibeli anak, terutama minuman dengan kadar gula yang tinggi. Dijelaskan bahwa dengan konsumsi jangka panjang, organ ginjal anak tidak mampu menyaring dengan baik, sehingga mengalami kerusakan yang berakibat pada gangguan kesehatan.

Baca juga:  SMPN 4 Pemalang Masuk 10 Besar Popda Kabupaten

Dirinya lebih menyarankan para orang tua memberikan makanan atau minuman dari bahan alami, bukan pabrikan. Sebab, secara gizi dan keamanan dapat lebih terpantau, bahkan lebih baik dibandingkan dengan makanan atau minuman cepat saji yang biasanya memiliki takaran gula lebih tinggi.

“Kalau bisa, makanan dan minuman untuk anak itu buatan sendiri. Jadi ibu paham asupan apa saja yang masuk ke anak-anak kita. Itu dapat membantu mengurangi kasus serupa di Kabupaten Pemalang,” pungkasnya. (fan/abd)