BANTUL, Joglo Jogja – Keberadaan kampus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan potensi daerah. Tidak hanya dalam lingkup lingkungan sekitar saja, tetapi juga dapat memberikan kontribusi pada daerah lain.
Itu pula yang melatarbelakangi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Madiun menjalin kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman. Kolaborasi ini bertujuan mengembangkan potensi seni dan ekonomi kreatif.
Sebagai langkah awal, delegasi ISI Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Madiun pada 7 Agustus lalu. Delegasi ini dipimpin oleh Wakil Rektor I ISI Yogyakarta Dr. Dewanto Sukirtono didampingi oleh para dekan dan staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ISI Yogyakarta.
Wakil Rektor I ISI Yogyakarta Dr. Dewanto Sukirtono menyampaikan, kunjungan ini bertujuan melakukan inventarisasi awal terhadap potensi seni dan ekonomi kreatif di Kabupaten Madiun. Pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi antara ISI Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Madiun dalam pengembangan produk-produk kreatif lokal seperti batik dan seni pertunjukan tradisional.
“ISI Yogyakarta, melalui LPPM, akan memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut. Kami juga berencana untuk melibatkan mahasiswa dan dosen dalam program pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3Wilsen),” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, program ini telah terbukti memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah. Dengan melibatkan sivitas akademika, ISI Yogyakarta akan mendukung pelaku seni dan usaha di daerah dalam mengembangkan potensi kreatif mereka.
“Selama satu bulan, dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta akan berada di Madiun untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku kreatif,” tuturnya. (suf/ree)