BPBD Pemalang: Pelatihan & Sosialisasi Bencana sebagai Bentuk Antisipasi

RAMAI: Warga Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari saat mengikuti simulasi kebencanaan Gunung Slamet, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Walaupun tidak termasuk ke dalam peta persebaran bencana Gempa Megathrust oleh BMKG RI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang tetap laksanakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi bencana untuk masyarakat dan pelajar. Dengan harapan ketika sewaktu-waktu bencana melanda masyarakat telah siap, untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian harta benda.

Kepala BPBD Pemalang Andri Adi memaparkan, pihaknya akan melaksanakan lima kegiatan dalam rangka penanggulangan bencana alam dan non alam tahun ini. Kegiatan tersebut antara lain Sipena Mulana (sosialisasi penanggulangan bencana menuju sekolah aman bencana), Desa Tangguh Bencana, Simulasi Penanggulangan Bencana, Bimbingan Teknis Penanggulangan Bencana, dan Penyusunan Kajian Risiko Bencana.

Baca juga:  PSHT Dukung Ahmad Luthfi pada Pilgub Jateng

“Untuk kegiatan di BPBD yang secara spesifik mengarah kepada antisipasi keberadaan Megathrust, baik secara struktural maupun non struktural belum ada. Dalam lima giat itu, juga ada materi antisipasi bencana termasuk gempa bumi,” ucapnya, belum lama ini.

Salah satu kegiatan ditujukan khusus untuk para pelajar yaitu Sipena Mulana akan diadakan di dua sekolah pada area rawan bencana di Kecamatan Ulujami. Di mana saat ini, kecamatan ujung timur Pemalang itu masuk ke dalam zona rawan bencana akibat penurunan daratan, sehingga air laut masuk ke pemukiman menyebabkan banjir rob.

Baca juga:  Pemkab Pemalang Berhasil Turunkan Angka Stunting

Sementara itu, terkait bencana Gempa Megathrust yang diperingatkan oleh BMKG RI, Andri menjelaskan Kabupaten Pemalang kecil potensinya terjadi gempa dengan amplitudo 8-9 Skala Richter. Sebab daerah lempengan yang berpotensi berada di wilayah selatan pulau Jawa, dan letak Kabupaten Pemalang di wilayah utara, sehingga memungkinkannya kecil dan sedang.

“Pemahaman referensi yang kami pahami untuk Megathrust lebih banyak di pantai selatan. Adapun di pantura juga ada sesar aktif namun bukan dalam kategori Megathrust. Potensinya rendah sampai sedang. Untuk pelatihan rencananya kita akan laksanakan di SMA 1 Ulujami dan tambahan di SMPN 4 Ulujami,” terangnya. (fan/abd)