Kudus  

Inovasi Tembakau Kambangan Desa Dersalam Terus Berkembang

KERINGKAN: Petani tembakau di lahan milik warga Desa Dersalam sedang menata daun tembakau untuk proses penjemuran, Senin (26/8/24). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Inovasi dalam industri tembakau di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus, terus berlanjut. Yakni dengan produksi tembakau kambangan yang semakin eksis hingga saat ini.

Kepala Desa Dersalam, Muhammad Sulaiman menyampaikan, pemerintah desa (Pemdes) mendukung penuh usaha para petani tembakau di wilayahnya. Meskipun pengelolaan masih dilakukan secara perorangan.

“Kami berusaha menyiapkan segala kebutuhan bagi para petani tembakau. Seperti pengairan dan perawatan. Meskipun Desa Dersalam bukan penghasil tembakau utama, kita tetap mendukung pengembangan inovasi ini,” ujarnya, Senin (26/8/24).

Salah satu inovasi terdepan dalam bidang ini adalah produksi tembakau kambangan milik Ifa Liku Romansyah. Dirinya merupakan pemilik Perusahaan Rokok (PR) Gambang Sutra. Ifa telah memulai usaha pertanian tembakau sejak 2022 dengan lahan seluas 7 hingga 8 hektare.

Baca juga:  Dishub Kudus Dampingan Pembangunan Lampu Penerangan Jalan

Ifa mampu menghasilkan hingga 20 ton tembakau per hektare. Proses pengeringan tembakau dilakukan dalam waktu dua hari saat musim panas. Tergantung ketebalan daun.

“Dari 1 kuintal tembakau basah, kami bisa mendapatkan sekitar 15-17 kilogram tembakau kering. Setiap hari, produksi kami bisa mencapai 1 hingga 2-3 kuintal tembakau kering,” jelasnya.

Produk tembakau ini dipasarkan dengan merek “Camlok” (campuran lokal) yang hadir dalam dua varian. Seperti tembakau kering untuk sigaret kretek putih (SPM) dan tembakau basah untuk sigaret kretek tangan (SKT). Camlok juga tersedia dalam berbagai ukuran kemasan, mulai dari 50 gram hingga 1 kilogram per bungkus.

Baca juga:  3.602 Pemegang Kartu Kuning Siap Menemukan Pekerjaan

Selain dipasarkan secara lokal, produk tembakau Camlok telah menembus pasar nasional melalui agen distributor di 34 provinsi di berbagai kota besar di Indonesia. Kesuksesan ini membuka potensi besar produk tembakau lokal Kudus dan turut mengurangi ketergantungan pada produk tembakau impor. Dirinya berharap dengan terus didukung oleh Pemdes Dersalam, diharapkan inovasi tembakau kambangan ini dapat semakin berkembang. (cr3/fat)