PATI, Joglo Jateng – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 untuk empat kegiatan. Sejumlah kegiatan itu bertujuan untuk peningkatan produksi tembakau.
Kepala Dispertan Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, tahun ini pihaknya mendapatkan alokasi DBHCHT sebesar Rp 1,6 miliar. Anggaran ini salah satunya digunakan untuk memberikan alat pertanian atau alsintan kepada petani tembakau.
“Penggunaannya untuk peningkatan produksi tembakau. Pemberian pupuk, pemberian bantuan alsintan seperti alat perajang, dan para-para untuk menjemur tembakau, kemudian pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan usaha tani dan diversifikasi tanaman tembakau,” jelasnya.
Niken menuturkan, dari empat kegiatan tersebut ada yang sudah selesai dan masih proses. Antara lain yakni pemberian pupuk alsintan, diversifikasi tanaman tembakau yang sudah selesai. Sedangkan pembangunan jalan usaha tani masih belum dilaksanakan.
Ia merincikan, ada puluhan alsintan berbagai jenis yang diberikan kepada petani tembakau. Mereka yakni yang berasal dari 10 kelompok tani.
“Diberikan ke 10 kelompok. Alat perajang ada 10 unit, kemudian para-para dan pisau sebanyak 80 unit. 1 kelompok mendapatkan 1 perajang dan 6 para dan pisau,” terangnya.
Sama halnya alsintan, pupuk juga diberikan kepada petani dari 10 kelompok tani tersebut. Sejumlah kelompok tani itu tersebar di tiga kecamatan yang memproduksi tembakau paling banyak di Kabupaten Pati.
“Pupuk juga untuk sepuluh kelompok. Di Kecamatan Jaken, paling banyak karena lokasinya paling banyak, kemudian Pucakwangi dan Batangan,” sebutnya.
Sementara pembangunan jalan usaha tani ada di 4 titik. Meskipun untuk kegiatan ini belum dilaksanakan.
Adapun untuk kegiatan diversifikasi tanaman tembakau, bertujuan supaya petani tembakau bisa belajar menanam komoditas lain. Salah satunya seperti menanam bawang merah.
“Kita membuat demplot-demplot di sekolah lapang pakai komoditas lain tembakau. Tujuannya supaya petani bisa belajar komoditas yang lain seperti bawang merah. Bantuan seperti pupuk, insektisida, benih biar mereka budidaya bawang merah,” imbuhnya.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada petani tembakau di daerahnya. Sehingga mereka memacu petani yang lain untuk menanam tembakau.
“Bagaimana dia ke depannya lebih semangat lagi untuk berbudidaya tembakau dan untuk menghasilkan produksi yang berkualitas,” pungkasnya. (lut/fat)