KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Indonesia dan Denmark mengadakan program kerja sama di Kabupaten Kudus. Kali ini dengan fokus pada pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Denmark dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini bertujuan untuk memperkuat upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sampah. Sekaligus mengubahnya menjadi sumber nilai ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala PKPLH Kudus, Abdul Halil menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sampah yang tidak hanya fokus pada aspek lingkungan. Akan tetapi juga pada pengembangan ekonomi daerah.
“Ini adalah kegiatan berkelanjutan yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah sampah dan mengubahnya menjadi nilai tambah ekonomi. Seperti yang telah dilakukan di beberapa kota sebelumnya,” ujar Abdul Halil.
Ia berharap, melalui kerja sama ini, pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat meningkat. Serta solusi berbasis ekonomi sirkular dapat diterapkan lebih luas.
Sementara itu, Kedutaan Besar Denmark juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung transformasi pengelolaan sampah di Indonesia. Duta Besar Denmark menjelaskan, tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk mengubah pola pikir masyarakat dan pemerintah. Serta mendorong keberlanjutan dalam pengelolaan sampah melalui kerja sama yang lebih erat antar kota.
“Penting bagi semua pihak untuk memahami bahwa sampah adalah masalah bersama yang harus ditangani dengan bijak. Baik dari segi pengurangan volume sampah maupun pemanfaatannya sebagai sumber ekonomi,” kata Duta Besar Denmark.
Kegiatan ini mencakup berbagai sesi workshop dan diskusi mengenai implementasi ekonomi sirkular, serta bagaimana teknologi dan inovasi dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang lebih efisien. Diharapkan, kerja sama ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di tingkat lokal. (adm/fat)