Kudus  

Tagline Merdeka Bekerja Antarkan Hasan Chabibie Majukan Kudus

Penjabat Bupati (PJ) Muhammad Hasan Chabibie. (HUMAS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng –  Semangat tagline Merdeka Bekerja yang menjadi landasan kinerja bagi jajaran pemkab Kudus sejak 10 bulan di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati (PJ) Muhammad Hasan Chabibie mampu menghasilkan deretan capaian prestasi. Berkat  kerja keras dan sinergi yang kuat, Pj Bupati Kudus Hasan belum lama ini mendapat penghargaan sebagai Kepala Daerah Inspiratif 2024.

Prestasi ini membuktikan Kudus siap bersaing dan berinovasi menuju tata kelola informasi yang lebih maju dan efisien. Di bawah nahkoda Hasan, Pemkab Kudus juga dianggap sukses melakukan terobosan dan inovasi untuk pengembangan daerah.

“Penghargaan yang kami terima kali ini sebagai bukti Pemkab Kudus serius bekerja untuk warga. Kami terus mendorong perbaikan-perbaikan di berbagai lini,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Kamis (7/11).

Pemkab Kudus juga dinilai berprestasi dalam pengembangan kerjasama strategis di level regional, nasional dan internasional. Salah satunya melalui kerjasama dengan Pemerintah Inggris dan lembaga Filantropi Minhaj Foundation untuk pengembangan pendidikan dan tata kelola pemerintahan. Hingga Pemerintah Australia melalui Australian Embassy untuk penguatan bidang Pendidikan dan vokasi serta isu-isu climate change dan renewable energy.

Baca juga:  PLHUT Kudus Sebut tak Ada Layanan Akses Jamaah Umrah

Di bidang kesehatan, Pemkab Kudus juga diganjar penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kategori madya. Hal ini berkat komitmen dalam memberikan jaminan kesehatan secara luas bagi warganya. Tercatat cakupan kepesertaan JKN telah mencapai 99,01 persen per 1 Agustus 2024. Angka tersebut melebihi angka cakupan kepesertaan minimal yang ditentukan pemerintah pusat yaitu 95 persen dan lebih tinggi dari angka capaian JKN pemerintah pusat yaitu 98,14 persen.

Di sisa masa jabatannya, Hasan Chabibie, mengaku akan berkomitmen melanjutkan program yang baik dengan meningkatkan inovasi. Terutama kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kudus. Ia yakin sumber daya manusia masyarakat Kudus yang kental dalam dunia pendidikan dan kebudayaan, memiliki potensi luar biasa untuk kolaborasi demi kemajuan Kudus.

Hasan juga senantiasa menggandeng beberapa stakeholder untuk memajukan kota Kudus, termasuk di bidang pendidikan, dirinya menginisiasi program Goes To School dan Sambang Santri yang disinyalir bisa memberikan ruang dialog antara pelaku pendidikan di sekolah maupun pesantren terhadap pemerintah.

Baca juga:  1.200 Siswa SD Jawa Tengah Ramaikan Lomba MAPSI ke-25 di Kudus

Hal ini juga memantik perhatian Ketua PC Muslimat NU Kudus, Nyai Chumaidah.  Melalui Wakil Ketua, Rifah, dirinya mengapresiasi kepemimpinan Pj Bupati Kudus. Menurutnya, Kudus memang cocok jika memiliki pemimpin, khususnya yang memiliki latar belakang seorang santri. Lebih lagi banyaknya para santri yang menimba ilmu dan banyaknya pondok pesantren di kota ini.

“Kontribusi pesantren sangat besar dalam mencerdaskan bangsa. Sehingga jika Kudus dipimpin sosok yang memiliki pendidikan seimbang antara agama dan umum, pemerintah kabupaten bisa melanjutkan program daerah dan memperhatikan pesantren yang ada yang mungkin sebelumnya belum tersentuh,” ungkap Ayik, sapaan Rif’ah yang juga merupakan istri mendiang Wakil Bupati Kudus 2013-2018, Abdul Hamid, di kediamannya, Piji, Dawe, Jumat, (8/11).

Baca juga:  8 Kecamatan di Kudus Antarkan Sam'ani-Bellinda Jadi Pemimpin

Jika memerhatikan program yang telah berjalan selama dinahkodai Hasan Chabibie, dirinya menilai sasaran program lebih matang. Tak hanya menyasar masyarakat umum dan pendidikan formal tetapi juga para pelaku pendidikan di pondok pesantren. Khususnya melalui program Sambang Santri, pemkab setempat bisa mengetahui kebutuhan para santri.

“Apalagi kalau melihat latar belakang pendidikan beliau. Baik dari pesantren hingga pendidikan umum di bangku kuliah akan sangat pas. Karena dinilai lebih dan seimbang jika diterapkan di Kota Kudus,” bebernya.

Ke depan, Rif’ah berharap program Pj Bupati tersebut bisa dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya. Selain program lain yang disusun pemerintah daerah, tetap memerhatikan para santri dan guru mengaji khususnya terkait kesejahteraan dan kesehatannya.

“Kami juga berharap Pemkab Kudus turut melakukan peningkatan kualitas di pondok pesantren. Baik dari sisi peningkatan SDM, manajemen dan kesehatan,” harapnya. (cr1/fat)