PEMALANG, Joglo Jateng – Menetapkan pilihan hati nuraninya kepada Anom Widiyantoro-Nurkholes (An-Nur) Pasangan Calon (Paslon) No. Urut 03, sejumlah kader PDI Perjuangan Pemalang mundur dari kepengurusan kader partai. Alasannya karena visi-misi dan program An-Nur lebih pro kepada semua lapisan masyarakat, serta sejalan dengan ideologi Marhaenisme.
Sugiyanto selaku perwakilan Kader PDIP Pemalang mengatakan, dirinya bersama puluhan kader lainnya setuju untuk mundur dari partai berlogo banteng moncong putih karena ingin mendukung An-Nur. Latar belakang utamanya karena mereka merasa dari semua calon, An-Nur mempunyai visi-misi dan program yang mengena langsung ataupun pro dengan masyarakat Pemalang.
Dengan membawa slogan Pemalang Bercahaya, terdapat program-program yang dibuat untuk membawa Kabupaten Pemalang lebih maju dan makmur. Untuk itu, pihaknya akan mendukung penuh langkah Paslon 03 agar mampu terpilih menjadi Bupati dan Wakil Kabupaten Pemalang lima tahun mendatang.
“Kami memandang jika paslon nomor urut 3 ini, program-program kerjanya lebih pro rakyat dan sejalan dengan ideologi Marhaenisme,” kata dia, belum lama ini.
Menurutnya, kedua tokoh politik ini mempunyai jalur yang sejalan dengan Ideologi Marhaenisme, sebuah pemikiran yang dikembangkan oleh Bapak Proklamasi yaitu Ir. Soekarno. Di mana ideologi ini menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa.
Maka sejalan dengan hal itu, dirinya dan sejumlah kader PDIP Pemalang memilih mundur dari partai tersebut di salah satu rumah makan di Desa Walangsanga, Kecamatan Moga, Rabu (20/11). Harapannya, An-Nur bisa membawa Pemalang lebih makmur dan maju, baik secara perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan pembangunan.
“Langsung bergerak. Nanti kami bersama relawan-relawan An-Nur dan partai pengusung bahu-membahu di lapangan untuk kemenangan nomor 3,” pungkasnya. (fan/abd)