KUDUS, Joglo Jateng – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus telah memulai proses pembagian kuota haji untuk 2025 dengan total sekitar 1.400an kursi yang tersedia. Per November 2024, Kemenag Kudus telah mencatatkan 1.150 calon jemaah haji (calhaj) yang melakukan proses pendaftaran paspor.
Plt Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kudus, Muhammad Ulin Nuha menjelaskan, saat ini para calon jemaah haji sedang tahap penyiapan dokumen. Salah satunya pengurusan paspor jemaah calon haji yang dilakukan dari 26 Oktober 2024 hingga 9 November 2024 hasil koordinasi dengan Kantor Imigrasi Pati.
Pembuatan paspor calhaj Kudus terbagi 4 sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada 26-27 Oktober 2024, sesi kedua 2-3 November 2024, sesi ketiga 9-10 November 2024, dan sesi keempat 16-17 November 2024.
“Pembuatan paspor dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu agar tak mengganggu pemohon reguler. Saat ini kurang lebih 1.077 calhaj yang melakukan proses perekaman paspor. Dan jika ditambah dengan calhaj yang sudah memiliki paspor sehingga total sekitar 1.150. Sementara yang belum yang akan kita sisi melalui koordinasi dengan KBIHU,” katanya.
Paspor ini, imbuh Ulin, merupakan dokumen inti jemaah haji. Usai memiliki paspor, para calhaj bisa melengkapi dokumen lainnya sambil menunggu informasi pelunasan biaya haji dari Keputusan Presiden. Dirinya pun tidak bisa memperkirakan berapa biaya penyelenggaraan ibadah haji 2025 mendatang.
“Perkiraan belum tahu. Sedangkan jika melihat biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2024 sebesar Rp 93,41 juta per jemaah. Dari jumlah itu, BPIH yang ditanggung jemaah sebesar Rp 56,04 juta. Dan nilai manfaat dari BPKH sebesar Rp 37,36 juta. Tapi yang pasti tahun ini belum tahu karena kami masih menunggu regulasi yang ada,” tandasnya.
Sembari menunggu Keputusan Presiden untuk melunasi pembiayaan, calhaj Kudus akan mengikuti pemeriksaan kesehatan. Hal ini dilakukan dengan melihat regulasi tahun kemarin. Yaitu sebelum melunasi biaya haji, calhaj diharuskan melakukan cek kesehatan terlebih dahulu.
“Saat ini kami sudah melakukan koordinasi dengan DKK untuk segera ada pengecekan kesehatan. Kemungkinan dilakukan di akhir November mendatang sehingga setelah ada informasi biaya pelunasan calhaj tinggal melunasi tanpa ribet memikirkan cek kesehatan,” bebernya. (cr1/fat)