KUDUS, Joglo Jateng – Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Kudus, tidak hanya menjadi penutup perjalanan enam bulan pembelajaran, tetapi juga menjadi ajang memamerkan inovasi pembelajaran berbasis budaya lokal. Acara yang digelar di Gedung Graha Mustika Getas, Kudus, pada Senin (2/12) lalu mengusung tema The Best of Central Java, menampilkan kekayaan budaya Jawa Tengah sebagai inspirasi dalam pembelajaran.
Koordinator pengajar praktik, Hayati menjelaskan, seluruh calon Guru Penggerak memanfaatkan momen ini untuk memamerkan produk hasil belajar. Seperti modul aksi nyata yang dikemas dalam bentuk poster, booklight, hingga materi pembelajaran berbasis budaya.
“Kami diajarkan bagaimana menciptakan pembelajaran yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan karakteristik murid. Salah satu contohnya adalah pembelajaran yang mengangkat nilai-nilai budaya positif,” jelasnya, belum lama ini.
Festival ini menonjolkan praktik baik seperti kesepakatan belajar berbasis budaya lokal dan pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai kepemimpinan. Stand-stand peserta menampilkan beragam produk yang mencerminkan keunikan masing-masing jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMK.
Tidak hanya memamerkan hasil, acara ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi para undangan, yang sebagian besar terdiri dari guru dan kepala sekolah.
“Harapan kami, hasil belajar ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan berbasis budaya mampu mendekatkan siswa dengan identitas lokal mereka, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujarnya.
Meski berlangsung beberapa hari lalu, festival ini memberikan pesan kuat bahwa inovasi dalam pendidikan tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga bagaimana menggali kekayaan lokal untuk membentuk generasi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.(cr7/sam)