Heri Londo Ingatkan Urgensi Pengembangan Produk Seni Lokal melalui Branding Digital Marketing

KETERANGAN: Para peserta diskusi Media Tradisional mendengarkan paparan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko di Wonosobo, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

DALAM era digital yang terus berkembang, produk seni lokal di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dan bersaing di pasar global. Heri Pudyatmoko, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, menekankan pentingnya pengembangan produk seni lokal melalui branding dan digital marketing.

“Kita memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa, tetapi tanpa pengelolaan yang tepat, produk seni ini hanya akan menjadi barang konsumsi lokal. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa memperluas jangkauan pasar hingga internasional,” ujar Heri dalam kegiatan diskusi Media Tradisional yang diadakan di Wonosobo, (26/11).

Baca juga:  Fraksi Gerindra DPRD Jateng: Aspirasi Perbaikan Jalan Rusak Dominasi Hasil Reses

Heri menjelaskan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi para pelaku seni lokal adalah keterbatasan dalam memperkenalkan karya mereka kepada khalayak yang lebih luas. Melalui branding yang efektif dan pemasaran digital, menurutnya, pelaku seni lokal dapat membangun identitas yang kuat dan menarik minat konsumen modern.

Digital marketing bukan hanya soal menjual, tetapi juga membangun cerita di balik setiap karya seni. Konsumen saat ini tertarik pada produk yang memiliki nilai budaya dan emosional. Ini adalah peluang besar untuk memperkenalkan seni tradisional kita,” tambahnya.

Baca juga:  Anggota DPRD: Akuisisi Sekolah Swasta Perlu Dikaji Lebih Dalam

Peran Pemerintah

Dalam kesempatan tersebut, Heri juga mendorong pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan akses kepada teknologi bagi para seniman lokal. Ia menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan pelaku bisnis untuk menciptakan ekosistem yang mendukung.

“Pemerintah harus hadir sebagai fasilitator. Mulai dari menyediakan akses internet yang memadai, hingga menyelenggarakan program pelatihan tentang pemasaran digital. Kolaborasi dengan platform e-commerce juga menjadi salah satu langkah strategis,” ungkap Heri.

Diskusi yang berlangsung di Wonosobo ini juga dihadiri oleh sejumlah pelaku seni lokal dan komunitas kreatif. Mereka menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat segera melihat implementasi program yang mendukung pengembangan seni lokal.

Baca juga:  Mentri LH Apresiasi Kota Semarang Terapkan Zero Waste Berkelanjutan

Salah seorang peserta, Siti Marwah, pengrajin batik tulis asal Wonosobo, mengungkapkan harapannya agar langkah-langkah yang diusulkan segera terealisasi. “Kami butuh dukungan nyata, baik dari sisi pelatihan maupun promosi. Semoga seni lokal kita bisa semakin dikenal dunia,” katanya.

Dengan langkah strategis dan dukungan lintas sektor, pengembangan produk seni lokal melalui branding dan digital marketing diyakini dapat membuka peluang besar bagi pelaku seni di Jawa Tengah untuk bersaing di tingkat global. (*/gih)