REMBANG, Joglo Jateng – SMA Negeri 2 Rembang (Smada) menggelar serangkaian acara untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 pada 9 hingga 18 Desember 2024. Selama hampir dua pekan, para siswa mengikuti berbagai lomba dan kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Ajang ini sekaligus menjadi wadah mereka untuk menyalurkan kreativitas dan bakat.
Rangkaian HUT ke-51 Smada dimulai dengan lomba-lomba menarik. Seperti STAR (lomba Semarak Video Kreatif Smada Anniversary). SMADA CUP (lomba e-sport dan futsal), Gelora Ilmiah (lomba karya ilmiah). SMASA (lomba drama). Hingga CREATIVE (lomba mengkreasikan snack). Semua kegiatan tersebut melibatkan partisipasi aktif dari para siswa dan didampingi dengan penuh pengawasan para guru.
Kegiatan puncak HUT ke-51 digelar Rabu (18/12) dengan acara jalan sehat, pembagian door prize. Kemudian ada penampilan guestar dari Difarina Indra yang diiringi oleh band lokal, Aderra dan Warastra.
Para siswa tampak menikmati momen tersebut. Menunjukkan semangat tinggi untuk merayakan hari spesial sekolah mereka.
Kepala SMA Negeri 2 Rembang, Suhardi menuturkan, acara ini tidak hanya sebagai ajang untuk merayakan ulang tahun sekolah. Tetapi juga untuk mengarahkan siswa dalam menyalurkan ide dan kreativitas mereka.
“Yang pengen ada acara kegiatan mereka, kita hanya mengarahkan keinginan mereka, jangan sampai salah jalan. Antusias para siswa gas pol. Justru kami ngerem jika punya keinginan yang bebas salah arah, semena-mena itu yang dikendalikan. Inisiatif, motivasi, ide, kreasi dari mereka tersalurkan lewat OSIS. Guru memfasilitasi dan mengarahkan,” ungkapnya Rabu (18/12/24).
Sebagai bagian dari sistem pendidikan yang lebih luas, Suhardi menekankan pentingnya acara ini bagi proses pembelajaran di luar kelas. Baginya, setiap momen HUT atau event perayaan adalah kesempatan yang bermakna.
“Kami memanfaatkan momentum tersebut untuk membuat proses pendidikan lebih terkesan dan membekas diingatan siswa. Setiap hari guru mengajari ilmu, pengetahuan, dan akhlak. Namun dengan momen khusus seperti HUT, mereka bisa terlibat langsung dan hal ini menjadi kesempatan untuk menanamkan karakter, akhlak, serta budi pekerti,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Suhardi menyoroti pentingnya pengendalian dalam penyelenggaraan acara. Mengingat peraturan yang ada di tingkat Jawa Tengah yang melarang pengumpulan dana atau pungutan dalam kegiatan sekolah.
“Kami sangat berhati-hati agar tidak ada pungutan atau iuran dalam acara ini, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami ingin kegiatan ini tetap positif, menyenangkan, dan bermanfaat bagi siswa,” katanya.
Meski penuh dengan semangat, kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan pengawasan ketat dari para guru, yang memastikan agar para siswa tidak hanya menikmati acara, tetapi juga memperoleh nilai pendidikan yang mendalam. Kegiatan ini pun menjadi bukti bahwa acara perayaan sekolah bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga menjadi alat untuk membentuk karakter dan mendukung proses pendidikan yang holistik. (uma/fat)