Warga Keluhkan Bau Menyengat dari TPST Pelutan

KERUK: Excavator mini sedang mengeruk timbunan sampah di Jalan Serayu, Kelurahan Kebondalem ke dalam TPST Pelutan, Kamis (19/12/24). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Tumpukan sampah yang menjalar di jalanan di ujung Jalan Serayu Kebondalem mulai dibersihkan dan dimasukkan ke dalam TPST Pelutan. Upaya tersebut tidak menuntaskan masalah penumpukan sampah, di mana masyarakat sekitar di Kelurahan Kebondalem mulai mengeluhkan bau tidak sedap karena penumpukan sampah di sana, dan mengharapkan pemerintah dapat segera mengangkut sampah yang ada.

Slamet (52) selaku warga di RT 05 RW 02, Kelurahan Kebondalem yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari TPST Pelutan mengaku baru Kamis (19/12) ini mencium bau sampah yang kurang sedap. Selama puluhan tahun hidup di rumahnya, baru kali ini ia merasakan bau kurang sedap akibat dampak dari penumpukan sampah di TPS yang semakin hari semakin banyak.

Baca juga:  Ketua Komisi B DPRD Pemalang Tekankan Pentingnya Penanganan Sampah Secara Serius

“Dulu sebelum (TPST) dipindah ke sana letaknya itu ada di antara masjid dan puskesmas itu di sana, tapi tidak pernah bau. Sekarang malah bau dan numpuk banyak,” ucapnya, Kamis (19/12/24).

Hal itu juga diresahkan oleh para pedagang di perempatan Jalan Serayu dengan Jalan Cisadane dan Jalan Cimanuk. Faisal (26), pedagang bubur yang biasa mangkal di sana menuturkan, bau sampah di TPS sudah sangat memprihatinkan. Bahkan ada banyak lalat yang terbawa angin terbang, sehingga diresahkan oleh para pelanggannya yang notabene warga sekitar.

Walaupun sekarang sudah dirapikan masuk ke dalam TPST, tumpukan sampah tetap menyebabkan bau busuk sampah yang menyengat. Faisal merasakan hal tersebut mengganggu aktivitasnya, bahkan ia sampai merasa mual dan pusing karena mencium bau tidak sedap tersebut.

Baca juga:  Bersama Forkopimda, Pemkab Putuskan TPA Pesalakan akan Dibuka

“Ini sudah mengganggu, kalau kemarin menutup badan jalan dan banyak lalat beterbangan, sekarang malah baunya mulai tercium. Padahal tempatnya jauh 100 meter dari permukiman, tapi angin bertiup ke arah sini jadi pasti bau,” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Kebondalem Yanuar Sulaksono memberikan pernyataan bahwa pihaknya setiap saat melakukan komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemalang sebagai OPD yang menangani masalah sampah. Sebelumnya, ia telah mengajukan agar sampah sementara dapat dimasukkan ke dalam TPST menggunakan alat berat, dan sudah dilakukan.

Namun demikian, terkait kapan mulai diangkut, dirinya belum bisa menjawabnya karena hingga saat ini DLH masih belum menemukan tempat untuk membuang sampah. “Kami selalu koordinasi, dan kemarin keluhan penumpukan di badan jalan sudah kami tangani. Sekarang kami memberikan informasi agar para petugas sampah membuangnya di dalam TPST, tidak di luar kawasan,” terangnya. (fan/abd)