Perekonomian Semarang 2025 Dipredikasi Tumbuh hingga 6 Persen

Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip), Wahyu Widodo.
Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip), Wahyu Widodo. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip), Wahyu Widodo, memprediksi perekonomian Semarang pada 2025 akan berada di angka optimistis. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar di angka 5,8 hingga 6 persen.

“Iya tumbuh di level yang sama dengan 2024, naik mungkin di kisar 5,8 sampai 6 persen, itu menjadi angka yang optimistis ya, saya katakan optimistis di 2025 ke depan,” katanya pada Joglo Jateng, Senin (30/12/24).

Menurut Wahyu, beberapa sektor strategis akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Semarang, antara lain manufaktur, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, serta pariwisata. Sektor-sektor ini diprediksi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Baca juga:  1.024 KK di Semarang Alami Kemiskinan Ekstrem

“Masih manufaktur yang akan menjadi backbone, apalagi sebenarnya kemarin ada beberapa progres di beberapa kawasan industri. Kemudian konstruksi, berikutnya adalah perdagangan besar dan eceran. Itu masih akan menjadi tiga sektor yang saya kira menjadi kunci bagi kota Semarang,” bebernya.

Namun, Wahyu juga menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi, seperti tekanan global dan domestik, upah minimum yang meningkat, serta ketergantungan pada sektor manufaktur. Tantangan ini perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

“Dengan situasi yang sekarang sedang melemah baik global maupun juga permintaan domestik itu kan menjadi tekanan tersendiri bagi sejumlah sektor, terutama manufaktur ya,” imbuhnya.

Baca juga:  Pj Gubernur Harapkan Pembinaan Atlet Berkelanjutan di Jateng

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Wahyu menekankan pentingnya mengembangkan ekosistem pariwisata terpadu dan promosi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan.

“Pariwisata kan potensial, hanya kita tahu bersama masalahnya membentuk ekosistem pariwisata yang integrated dengan segala infrastrukturnya, itu tidak semudah membalikan tanggan. Nah saya kira butuh terobosan-terobosan yang lebih banyak, salah satunya dengan melakukan event-event ya,” ungkapnya.

Pemerintah dinilai perlu memperbaiki kelembagaan untuk meningkatkan investasi dan mengembangkan sektor strategis. Hal ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tantangan yang ada.

Baca juga:  UIN Walisongo Sapa Calon Mahasiswa di Expo Campus

“Perekonomian Semarang harus didorong lebih tinggi dengan perbaikan kelembagaan dan pengembangan sektor strategis,” kata Wahyu. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pelaku ekonomi. (luk/gih)