Kendal  

Setiap Orang Produksi 0,6 Kg Sampah per Hari, Kendal Fokus Edukasi Pemilahan

SERAHKAN: Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Haris secara simbolis menyerahkan bantuan komposer. (AGUS RIYADI/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Setiap hari satu warga di Indonesia paling tidak memproduksi sampah sebanyak 0,6 kilogram. Hal ini menyebabkan permasalah sampah semakin berat.

“Kondisi seperti ini tentu juga terjadi di Kendal. Jadi di sini saya menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk mendukung lingkungan hidup yang berkelanjutan,” kata Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muh Haris usai reses di Tirtoarum Kendal, belum lama ini.

Dikatakan, permasalahan sampah yang berat ini tak hanya terjadi di Kendal. Namun, juga dialami sebagian besar daerah di Indonesia, sehingga perlu adanya pemilahan sampah mulai dari sampah rumah tangga.

“Kita berharap, bisa mengedukasi masyarakat secara bertahap, agar ada pemilahan sampah mulai dari tingkat keluarga. Kemudian kita berharap pemerintah bisa memberikan perhatian khusus terkait masalah sampah, karena persoalan sampah ini ke depan menjadi problem yang semakin berat,” terangnya.

Sebagai Anggota Komisi XII yang bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Haris menyampaikan, terus mendorong pemerintah agar fokus dalam penanganan sampah. Pasalnya, sarana prasarana pengolahan sampah menurutnya rata-rata masih kurang.

“TPA nya juga masih kurang termasuk di Kendal. Kemarin kita sudah rapat dengan Pak Menteri, kita sudah warning bahwa masalah sampah ini tidak bisa dianggap remeh karena ini problem berat bagi kita,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Anggota DPR RI Komisi XII dari Fraksi PKS ini juga menyerahkan bantuan secara simbolis komposter, atau alat yang digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos kepada para relawan pengelola sampah di Kendal.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kendal Sulistyo Aribowo mengatakan, apa yang disampaikan dalam kegiatan reses anggota DPR RI Muh Haris terutama persoalan sampah dan TPA Darupono ini akan menjadi masukan untuknya yang juga merupakan anggota DPRD Kendal.

“Prinsip kami apapun yang menjadi persoalan masyarakat ini akan kita tampung. Masalah sampah ini menjadi penting bagi masyarakat Kendal. Secara umum kami memandang sampah ini menjadi nomor satu yang harus diselesaikan,” terangnya.

Untuk itu, perlu adanya peran semua lapisan masyarakat melakukan pemilahan dan pengolahan sampah. Termasuk mengelola sampah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk menyuburkan tanah.

Sedangkan, salah satu relawan pengelola sampah, Arif Fajar Hidayat mengatakan, salah satu sumber sampah adalah dari rumah tangga. Sehingga penting sekali adanya edukasi pemilahan di tingkat rumah tangga. Melalui komposter ini, nantinya bisa menjadi sarana mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.

“Jadi sampah rumah tangga yang sisa makanan atau masakan ini bisa diolah untuk jadi kompos. Harapannya kita juga disupport juga oleh Pak Haris terkait edukasi, misalnya pembicara atau pemateri. Selain itu juga sarana prasarana juga harapannya bisa disupport juga,” bebernya.(ags/sam)