PEMALANG, Joglo Jateng – Berada di wilayah rawan bencana, Jalan Raya Semingkir Wisnu longsor pada Senin (20/1) pukul 17.00 WIB. BPBD melaporkan bahwa area jalan yang terdampak longsor memiliki panjang kurang lebih 300 meter, di mana jalan ini masuk jalur utama penghubung antara Kecamatan Watukumpul dengan Kecamatan Randudongkal.
Bupati Pemalang, Mansur Hidayat mengungkapkan, sebelumnya Pemkab telah melakukan proses perbaikan jalan tersebut dengan menggunakan konstruksi beton. Namun belum genap satu tahun, jalan penghubung dua desa di dua kecamatan berbeda ini ambles, sehingga pihaknya akan kembali melakukan perbaikan di tempat yang sama namun perencanaan konstruksi yang berbeda dari sebelumnya.
“Kemungkinan nanti konstruksinya ada tiang pancang, untuk memperkuat dan tidak rawan pergeseran tanah. Jika dipindah pun tidak mungkin, menilik struktur geografi wilayah lain paling cocok di sini, kemungkinan akan dilakukan penanganan dengan dana kedaruratan,” ucapnya, Selasa (21/1/25).
Sementara itu, Kepala BPBD Pemalang, Andri Adi menerangkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat yang mendengar adanya suara gemuruh pada Senin (20/1) sore langsung mendekat ke sumber suara dan menemukan adanya jalan longsor di Jalan Raya Semingkir Wisnu. Jalan tersebut menjadi akses penghubung antara Desa Wisnu, Kecamatan Watukumu dan Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal.
Ia mengatakan, penyebab utama terjadinya longsor karena hujan yang terjadi selama beberapa pekan ini tak kunjung berhenti. Selain itu, wilayah tersebut juga dipetakan BPBD sebagai area rawan longsor. Dalam laporan pihak desa, hingga Selasa (21/1) siang tidak ada korban jiwa yang terdampak sebab saat terjadi longsor jalan terpantau sepi.
“Laporan pihak desa itu longsor sekitar jam 5 sore kemarin (20/1). Kita langsung meluncur dan melihat hampir 300 meter jalan ambles tertimpa longsoran dari bukit di atasnya. Dua desa yaitu Desa Wisnu atas dan Majalangu sementara harus memutar ke Kecamatan Belik jika masyarakat ingin ke kota,” terangnya. (fan/abd)