Kudus  

Kampanye Darurat Gadget, Lestarikan Permainan Tradisional

SENANG: Anak-anak mencoba permainan tradisional dengan semangat dan antusias. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Komunitas Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar kampanye pembatasan penggunaan media sosial dan gadget bagi anak-anak. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan kembali permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan.

Koordinator kegiatan Freeda Jaharotun Nasisah menyampaikan, acara tersebut rutin diadakan setiap Selasa dan Jumat. Menurutnya, kampanye ini penting untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak.

Belasan anak yang mengikuti tampak antusias memainkan berbagai dolanan tempo dulu seperti egrang, egrang bathok, estafet kayu, dakon, lompat tali, hingga dino boi. Ini dapat menjadi sarana edukasi untuk mengurangi ketergantungan anak-anak sekaligus melestarikan budaya permainan tradisional. “Sebelum bermain, handphone mereka dikumpulkan terlebih dahulu kepada panitia agar fokus pada kegiatan,” ujarnya, baru-baru ini (21/1).

Dia menambahkan, permainan tradisional memiliki banyak manfaat, terutama bagi tumbuh kembang anak. Selain membantu anak-anak menjalin hubungan sosial, aktivitas ini juga menjaga keseimbangan fisik dan mental mereka.

“Anak yang kecanduan gadget biasanya lebih mudah marah dan sulit bersosialisasi. Dengan mencoba permainan tradisional, mereka belajar berbagi, bekerja sama, dan bersenang-senang tanpa teknologi,” jelasnya.

Salah satu pendamping kegiatan, Ika Lutfiati Putri turut menyoroti upaya ini. Pihaknya mengungkapkan, anak-anak tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi media sosial dan bermain gawai karena dampaknya buruk bagi kesehatan. “Keseringan bermain gadget bisa mengganggu kesehatan mata dan mental anak. Maka dari itu, permainan tradisional ini bisa menjadi salah satu solusi untuk membatasi waktu layar mereka,” ucap Ika.

Pendamping lainnya, Langlang Isaka, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya seru tetapi juga menjadi nostalgia yang menyenangkan. “Selain mengingatkan masa kecil, bermain bersama anak-anak juga seperti olahraga. Kita jadi lebih aktif dan tidak hanya rebahan atau bermain gadget,” pungkasnya. (cr9/ree)