KUDUS, Joglo Jateng – Persaingan sengit dalam turnamen sepak bola antar sekolah dasar di Kudus berakhir dengan kemenangan bagi SDUT Bumi Kartini Jepara dan SD Muhammadiyah Birrul Walidain. Turnamen yang berlangsung di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, dari Rabu (5/2) hingga Minggu (9/2) ini menghadirkan pertandingan seru hingga laga final.
Di kategori usia 12 tahun (KU 12), SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil keluar sebagai juara setelah menundukkan SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-2.
Sementara di kategori usia 10 tahun (KU 10), SD Muhammadiyah Birrul Walidain memastikan gelar juara melalui kemenangan dramatis atas SDIT Al Islam Kudus lewat adu penalti dengan skor 3-2.
Sejak menit awal, SDUT Bumi Kartini Jepara langsung tampil agresif. Baru tiga menit laga berjalan, mereka sudah unggul lewat gol pertama yang tercipta dari sepak pojok Rere Zenita Farza yang mengenai badan Anindya Dewi Maharani sebelum masuk ke gawang.
Keunggulan bertambah pada menit ke-6 saat Naura Hasna El Tsaqif melepaskan sontekan yang tak mampu dihalau kiper SDIT Al Islam Kudus. Namun, lawan tak tinggal diam. Sepakan jarak jauh Anindya pada menit ke-9 membuat skor berubah menjadi 2-1.
Menjelang akhir babak pertama, Rara Zenita Fatin mencetak gol setelah menerima umpan matang dari saudari kembarnya, Rere Zenita Farza, membuat kedudukan 3-1.
SDIT Al Islam sempat memperkecil ketertinggalan di menit ke-20 melalui tendangan Alesha Farzana Aznii Putri Aji, tetapi Rara kembali mencetak gol dan memastikan kemenangan 4-2 untuk timnya.
Bagi pelatih Noor Hadi, ini adalah gelar keempat mereka di kategori ini. Rara Zenita Fatin juga meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan koleksi 29 gol sepanjang turnamen.
Di kategori KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain harus berjuang hingga adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol melawan SDIT Al Islam Kudus.
Berkat ketenangan para pemain dalam mengeksekusi penalti, mereka akhirnya menang 3-2.
Keisha Athira Imawan, kapten tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain, mengaku sangat bangga dengan kemenangan ini setelah sebelumnya hanya menjadi runner-up.
“Kami sangat tegang, tapi pelatih selalu bilang yang penting sudah berusaha, dan akhirnya kami bisa menang,” ujar Keisha.