99 Lulusan Farmasi Unwahas Miliki Rata-rata IPK 3,78 hingga 4.0

SIMBOLIS: Rektor Unwahas Prof Mudzakkir Ali saat menyalami kepada salah satu calon apoteker dalam prosesi pengambilan sumpah Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) di Aula Gedung Fakultas Farmasi Unwahas, akhir pekan lalu. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANGJoglo Jateng – Program Studi Apoteker Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) menyebut sebanyak 99 lulusan calon apoteker program studi profesi apoteker (PSPA) memiliki rata-rata IPK mulai dari 3,78 hingga 4.0. Hal itu disampaikan dalam acara prosesi pengambilan sumpah untuk calon apoteker program studi profesi apoteker (PSPA) tahun 2024-2025 di Aula Gedung Fakultas Farmasi Unwahas.

Dekan Fakultas Farmasi Dr. apt. Yance Anas, M.Sc mengatakan, jika lulusan apoteker Unwahas harus menepati janji sucinya usai lulus dari Unwahas. Dirinya meminta kepada mereka untuk tidak tergoda dengan kepentingan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan dan etika farmasi.

“Jika dunia kefarmasian akan terus berkembang seiring perkembangan teknologi dengan perkembangan tersebut kami harap lulusan untuk tidak berhenti belajar,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, akhir pekan lalu.

Sementara itu, Rektor Unwahas Prof Mudzakkir Ali berpesan bahwa lulusan apoteker Unwahas harus senantiasa meniatkan ibadah dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, khususnya profesi dibidang kesehatan.

“Bekerja dengan niat sebagai ibadah, profesi dibidang kesehatan berkaitan dengan kemanusiaan. Jangan pernah membedakan pasien baik yang kaya maupun kurang kaya” ungkapnya.

Terpisah, calon apoteker sekaligus peraih IPK terbaik, Sabila Rusdiana menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada orang tua dan kampus atas dukungan selama ini. “Saya bersyukur menjadi bagian dari Unwahas, kebetulan saya S1 Farmasi juga di Unwahas kemudian melanjutkan profesi di Unwahas juga,” ujarnya.

Kegiatan dihadiri langsung oleh Ketua satu Yayasan Wahid Hasyim Semarang Prof Abu Hapsin, Rektor Unwahas Prof Mudzakkir Ali beserta para Wakil Rektor. Lalu, ada juga Pengurus IAI Jawa Tengah apt. Jihan Aauza, S. Farm, Sub Koordinator SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Heri Purnomo, SKM, M.Kes. (int/gih)