SEMARANG – Sebanyak 23 kelompok atau sanggar tari beradu kreasi merebutkan total hadiah Rp 55 juta pada Festival Tari Jawa Tengah) di Wisma Perdamaian Semarang Sabtu (31/8). Wiraga (teknik), wirama (harmonisasi), wirasa (penghayatan), kreativitas dan penampilan jadi acuan penilaian dalam festival tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri mengatakan, festival tari ini merupakan rangkaian festival seni yang diselenggarakan Pemprov Jateng. Selain sastra, juga bakal terselenggara festival teater dan film.
“Kekayaan kesenian, terutama tari yang dimiliki Jawa Tengah sudah semestinya memiliki ruang khusus agar semakin berkembang. Maka kita harus terus memicu kreativitas teman-teman seniman, terutama penari agar terus berkarya. Ini (festival, red) bisa menjadi ruang adu kreasi dan kreativitas di kalangan seniman-seniman muda Jawa Tengah,” katanya.
Festival tari ini, dan juga festival kesenian lain yang diselenggarakan Pemprov Jateng dikhususkan untuk seniman yang berusia di bawah 35 tahun. Hasilnya, ada 23 kelompok dari 14 kabupaten/kota yang turut serta.
“Jumlah peserta masih di bawah target 40 peserta. Festival ini hanyalah satu dari seribu langkah proses, haram hukumnya proses berhenti setelah ini. Haram hukumnya tidak melahirkan karya sepulang dari sini. Semoga semua jadi juara,” ujarnya.
Melihat daftar peserta tersebut, Jumeri terpantik untuk menyelenggarakan event serupa di tahun-tahun selanjutnya dengan harapan kuota yang disediakan bakal terpenuhi. Seluruh peserta di festival tersebut penampilannya terbagi dalam dua sesi, sesi pertama pukul 09.00 – 11.45 dan sesi kedua pukul 13.00 – 16.30. Sebagai penampil pertama adalah sanggar Semarak Candra Kirana dari Surakarta yang menampilkan tarian berjudul Tenung.
“Semoga total hadiah Rp 55 juta bisa jadi pemicu semangat teman-teman berproses. Mohon doanya semoga festival seni ini bisa terus kita selenggarakan. Terlebih sesuai rencana kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo periode ini yang bakal konsen penuh untuk pengembangan sumberdaya manusia,” ungkapnya.
Untuk memicu peningkatan kualitas, Pemprov Jateng menghadirkan tokoh tari Jateng yang telah malang melintang di dunia tari internasional, Eko Supriyanto, yang pernah masuk tim penari dari penyanyi Madonna. Selain Eko, ada juga Bintang Hanggoro, dosen UNNES dan Sri Rumsari koreografer asal Magelang. (mg2/lut)