Gizi Buruk di Kota Tegal Hanya 19 Balita

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Prima Indraswari
JELASKAN: Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Prima Indraswari, dalam konferensi pers, belum lama ini. (HUMAS KOTA TEGAL/ JOGLO JATENG)

TEGAL – Data Dinas Kesehatan Kota Tegal menunjukkan bahwa gizi buruk yang ada di Kota Tegal adalah 19 orang atau 0,16 persen dari jumlah Balita 11. 553 per 30 Juni 2020. Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Prima Indraswari, saat konferensi pers, belum lama ini.

Konferensi pers ini terkait pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan bahwa ada sekitar 150 an balita gizi buruk, namun sebenarnya, menurut Camat Tegal Timur, Zainal Ali Mukti saat menerima kunjungan Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani bahwa data yang diberikan adalah salah, tapi terlanjur dimuat di media.

Selamat Idulfitri 2024

Terkait pemutakhiran data, Prima juga menjelaskan bahwa setiap bulan, Dinas Kesehatan selalu melaporkan perkembangan gizi buruk kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Walikota Tegal.

Baca juga:  Jalin Sinergitas, Bank Jateng Gandeng PWI Tegal Gelar Media Gathering

“Setiap bulan kami melaporkan dan laporannya untuk gizi buruk itu setiap bulannya adalah jumlah sisa kasus bulan lalu itu berapa, lalu jumlah kasus barunya itu berapa, jumlah kasus yang murni berapa, lalu yang kambuh. Jadi misalnya yang sudah baik lalu kambuh itu ada, kemudian jumlah kasus yang ditangani, lalu hasil penanganan kasus misalnya yang sembuh berapa itu dihitung setiap bulan, makanya setiap bulan datanya berubah,” jelas Prima.

Sementara itu Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan bahwa keberhasilan dalam penanganan masalah gizi tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam hal ini Dinas Kesehatan melalui Puskesmas saja. Tetapi juga butuh sinergitas dan dukungan dari semua pihak, baik dari PKK, Kader Kesehatan/Kader posyandu juga dari orangtua serta lingkungan sekitar.

Baca juga:  Jalin Sinergitas, Bank Jateng Gandeng PWI Tegal Gelar Media Gathering

Menurutnya, pemahaman kepada orangtua juga penting. Hal ini karena gizi buruk bukan saja karena orang tua yang tidak mampu memberikan suplemen, vitamin dan susu, akan tetapi adanya kurang perhatian pun akan berdampak pada tumbuh kembang dan kesehatan balita tersebut.

“Terkait masih adanya 19 balita gizi buruk di Kota Tegal, sekarang itu bagaimana caranya Pemerintah Kota Tegal khususnya Dinas Kesehatan Kota Tegal dan Puskesmas Se Kota Tegal ini menyelesaikannya. Ini harus menjadi prioritas Pemerintah Kota Tegal,” ucap Dedy. (hms/gih)