Tekan Angka Stunting, Pemkab Pemalang Gelar Evaluasi

evaluasi penanggulangan stunting di Kabupaten Pemalang
DIALOG: Acara evaluasi penanggulangan stunting di Kabupaten Pemalang. (HUMAS KAB. PEMALANG/ JOGLO JATENG)

PEMALANG – Untuk mengetahui hasil analisis stunting dilokasi masing- masing, sebanyak dua puluh lima Puskesmas, mengikuti evaluasi kegiatan implementasi penanggulangan stunting Kabupaten Pemalang tahun 2020, belum lama ini. Evaluasi ini sebagai upaya menekan angka kasus stunting di Kabupaten Pemalang.

Acara yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang itu, digelar selama dua hari di salah satu hotel di Jalan Ahmad Yani, Pemalang.

Subid Kesehatan Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Kabupaten Pemalang, Indarto mengatakan, dari analisis yang telah dilakukan oleh Puskesmas, hasilnya akan diketahui secara detail penyebab terjadinya stunting. Selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyusun program pencegahan dan penanganan stunting kedepan serta deteksi dini.

Baca juga:  18 Orang Dilarikan ke RS usai Unjuk Rasa

“Hasilnya, kalau mereka sudah bisa melakukan analisis kemudian mengetahui pokok permasalahan penyebab stunting yang paling dominan itu, nanti bisa diketahui apa yang harus dilakukan,”  kata Indarto. Menurutnya, acara tersebut baru pertama kali diselenggarakan untuk Puskesmas. Sebelumnya, hanya berdasarkan laporan mereka ke Dinas Kesehatan lalu direkap.

Sementara itu Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Bidang Kesmas Dinkes Pemalang, dr. Tettie Aidawati berharap, stunting di Kabupaten Pemalang bisa terus ditekan. Kalaupun sudah ada bayi atau balita yang stunting pihaknya bisa melakukan intervensi.

Terkait kegiatan evaluasi yang tengah berlangsung saat itu, Tettie mengatakan evaluasi itu dimaksudkan untuk mengetahui hasil kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas saat di lapangan. Dengan adanya evaluasi tersebut dapat diketahui kesulitan ataupun kendala yang ada di lapangan. Sehingga tujuan utama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Pemalang bisa tercapai termasuk cara penanganannya.

Baca juga:  PSHT Dukung Ahmad Luthfi pada Pilgub Jateng

“Sampai saat ini kita ada dua puluh lokus. Tahun 2018 ada sepuluh lokus kemudian ditambah lagi sepuluh lokus. Harapannya nanti dari tahun ke tahun kita bisa mencari lagi. Sehingga semua desa bisa kita temukan untuk kemudian dilakukan pencegahan dan penanganan,” ujar Tettie

Dikatakannya, bahwa penyebab stunting satu sama lain saling berkaitan baik dari gizi, pola asuh maupun lingkungan. Kalau melihat dari derajat kesehatan, yang paling berpengruh adalah higien sanitasi lingkungan.

“Lingkungan, pola asuh baru gizi. tidak hanya dari Dinkes tapi kita semua dapat sengkuyung untuk bekerja sama menekan angka stunting yang di koordinatori Bappeda, sehingga bisa mengajak semua OPD untuk memikirkan stunting,” ujarnya.

Baca juga:  36 Tumpeng Buka Perayaan 17 Agustus

Menurut Tettie, angka stunting di Pemalang sudah turun menjadi 12 % dibanding saat awal mendapatkan lokus yakni 27 %. Sejak adanya data dari tahun 2013, pihaknya mendapat lokus stunting dari 2018, 2019. Kemudian mulai mengajak OPD lain intervensi.

“Bukan berarti kita banyak stunting di Kabupaten Pemalang tapi dengan begitu kita bisa mengetahui semua dan bisa kita lakukan deteksi dini kita lakukan pencegahan dan penanganan,” katanya. (hms/gih)