DEMAK – Sampai saat ini Covid-19 masih menjadi virus yang berbahaya karena penularannya yang begitu mudah dan dapat memperparah kondisi seseorang yang mengidap penyakit penyerta atau komorbid. Kabupaten Demak saat ini berstatus zona kuning, namun kewaspadaan harus tetap dijaga untuk terus menekan jumlah penularan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Survelians dan Imunisasi Dinas Kesehatan Demak, Subandi dihadapan calon peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di ruang pertemuan Dinkominfo, belum lama ini.
Calon peserta pelatihan sebanyak 60 orang wajib menjalani tes swab agar diketahui kondisinya sebelum mengikuti pelatihan selama lima hari. Sebelum menjalani tes swab calon peserta diberi pemahaman untuk selalu waspada di masa pandemi.
“Sebisa mungkin kita terhindar dari penularan covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena sekarang ini banyak orang tanpa gejala atau OTG di sekitar kita. Kalau pun kita sudah tertular Covid-19 tetaplah optimis untuk bisa sembuh,” kata Subandi.
Ia mengatakan bahwa proses penyembuhan pasien Covid-19 harus dilakukan dengan isolasi mandiri agar tidak menular ke orang lain. Pasien harus istirahat cukup, makan makanan bergizi, mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi dan berjemur paling lama 1 jam sehari antara jam 9 -10 pagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Endah Cahyarini melalui Sekdin Kominfo Indrijantoro Widodo mengatakan, tes swab dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena jika didapatkan calon peserta yang positif Covid-19, maka yang bersangkutan dinyatakan gugur sebagai peserta.
“Selama pandemi waspadai penularan covid-19, meskipun nanti dari hasil test swab peserta pelatihan dinyatakan negatif, tetap jalankan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan,” katanya. (hms/gih)