Proyek Drainase Molor, Rekanan Kena Denda

Proyek Drainase di Jalan Wahid Hasyim
LAMA: Pekerja terlihat masih bekerja di Jalan Wahid Hasyim. (ACHWAN/ JOGLO JATENG)

PATI – Proyek drainase di sejumlah ruas jalan Pati Kota berjalan molor. Di Jalan Tentara Pelajar dan Jiwonolo, Pemuda, MH Thamrin, Sudirman  pekerjaan telah rampung. Namun, di Jalan Wahid Hasyim, para pekerja masih menyelesaikan proyek yang menelan dana Rp21 miliar tersebut. Dengan keterlambatan ini, rekanan proyek didenda dengan ketentuan satu banding seribu per hari.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pati Arief Wahyudi menjelaskan, denda akan dihitung secara akumulatif. Setelah 100 persen selesai, pihaknya baru mulai menghitung denda tersebut. ” Nilai dendanya satu banding seribu dari nilai kontrak per harinya. Untuk nominal sekitar dua juta rupiah per hari. Denda itupun, per ruas jalan yang terlambat,” jelasnya.

Baca juga:  Klaim Menangi Pilkada Pati 2024, Sudewo-Chandra Syukuran Sembelih Kerbau

Ia memasitikan ruas Jalan Wahid Hasyim rampung 100 persen dalam satu pekan mendatang. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak ketiga, supaya proyek tersebut cepat selesai.

“Proyek memang harusnya selesai Desember lalu. Namun karena sejumlah masalah koordinasi di lapangan dan refocusing anggaran jadi ada keterlambatan,” imbuhnya.

Arief menyebut perbaikan di enam titik itu merupakan kelanjutan dari pekerjaan pada periode sebelumnya. Ia menjanjikan akan melakukan peninjaukan kembali terhadap pihak ketiga yang terlambat dalam menyelesaikan proyek. “Keterlambatan ini akan menjadi evaluasi kami. Apakah rekanan yang molor pekerjaannya akan digunakan kembali jasanya atau tidak. Sebab sistem kita lelang terbuka,” imbuhnya.

Baca juga:  Sempat Didesak Warga untuk Tutup, PT New Ramon Star Ternyata Olah Limbah Jadi Batako

Ia berharap masyarakat juga ikut merawat infrastrukur baru tersebut dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, PKL juga dilarang menempati badan trotoar yang menyebabkan masalah kebersiahn dan kenyamanan pejalan kaki. Enam titik jalan tersebut diperbaiki lantaran sering terjadi genangan air pada saat musim hujan. (cr4/abu)