Satu Keluarga di Rembang Tewas, Polisi Pastikan Penganiayaan

Satu Keluarga di Rembang Tewas
DUKA: Karangan bunga di depan rumah korban. (SHOFWAN ZA’IM / JOGLO JATENG)

REMBANG – Satu keluarga di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, ditemukan meninggal dunia pukul 06.00, Kamis (4/2). Lokasi kejadian di Padepokan Seni Ongko Joyo milik seniman Rembang, Anom Subekti. Polisi memastikan seluruhnya merupakan korban penganiayaan.

Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre menjelaskan dari hasil olah TKP, keempat korban menjadi korban penganiayaan diduga dengan hantaman benda tumpul. Rata-rata mereka menderita luka lebam di bagian kepala dan wajah.

Selamat Idulfitri 2024

“Korban dinyatakan ada penganiayaan oleh pelaku, tapi sampai saat ini kami masih dalam penyelidikan. Tim Opsnal mengumpulkan bukti-bukti petunjuk, dari keterangan saksi atau ada tidaknya CCTV di sekitar sini,“ jelasnya, kemarin.

Baca juga:  Sentra Wedang Mawar Jadi Khas Desa Kajar

Adapun motif terbunuhnya korban masih diselidiki. Termasuk kemungkinan adanya barang hilang akibat perampokan, Kapolres menyebut semuanya masih ditelusuri.

“Ini kan baru kejadiannya, ya. Kami dapat laporan sekira pukul 06.30 pagi, barang yang hilang juga masih diselidiki. Nanti perkembangan akan kita infokan lagi, “ imbuh Kurniawan.

Kasus ini diketahui pada pagi hari saat hendak memasak, pembantu korban yang bernama Suti (55), warga Desa Weton, Rembang datang ke rumah Anom. Saat sampai di lokasi, kondisi pagar rumah sudah terbuka. Saat mengecek ke dalam, Suti terkejut melihat penghuni rumah tergeletak di dalam kamar.

Baca juga:  Pemkab Terus Upayakan Menambahan Kuota Gas 3 Kg di Rembang

Korban meninggal dunia di antaranya Anom Subekti (65), istrinya Tri Purwati (50), anaknya Al Fitri Saiditina (12), dan cucunya Galih Lintang Laras Kinanti (11).

“Setelah saya dikasih tahu, saya ya langsung lapor ke Danang (salah satu anak korban, red). Kemudian Danang ngecek ke kamar. Saya tidak sempat melihat langsung. Salah satu korban, Galih Lintang itu anaknya Mas Danang,“ ungkap Rukan, warga setempat.

Ketua RT setempat, Sami yang tinggal di dekat rumah korban mengaku tidak mendengar suara mencurigakan dari dalam rumah korban sebelum kejadian. Namun, saat tengah malam ia mendengar suara sepeda motor bolak-balik. Suara knalpotnya sangat bising.

Baca juga:  Siap-Siap! Pemkab Rembang Usulkan 3.011 Formasi CPNS & PPPK 2024

“Knalpotnya complongan, bolak-balik. Tapi saya hanya dengar suaranya saja. Saya enggak berani keluar karena sendiri di rumah,“ ungkap Sami. (cr6/abu)