KOTA, Joglo Jogja – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Yogyakarta akhirnya diterapkan kembali pada pekan ini. Kendati demikian, pelaksanaan PTM ini tidak dilakukan pada semua kelas. Namun diutamakan hanya untuk siswa kelas lima dan enam.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, di tengah pelaksanaan PPKM Level 4, sekolah luring ini diutamakan untuk kelas lima dan enam. Itupun dengan pembatasan kuota.
“Tingkat akhir di jenjang SD, maupun SMP lebih diutamakan, karena bakal menghadapi ujian akhir beberapa bulan ke depan,” ungkapnya, Rabu (16/3).
Lebih jauh, pihaknya pun telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta. Untuk memantau kesiapan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan di lingkup sekolah.
Dengan demikian, menurutnya hanya akan ada sekolah yang benar-benar siap yang boleh melakukan PTM ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kembali mencuatnya klaster pendidikan.
“Kita memberikan izin pada sekolah-sekolah yang sudah bisa menjalankan prokes dengan baik. Terutama untuk anak-anak kelas VI dan IX yang akan menghadapi ujian. Jadi, sudah kita izinkan,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, pihaknya pun mendorong semua sekolah di Kota Yogyakarta, mulai dari jenjang SD hingga SMP, supaya lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian. Terutama dalam pelaksanaan PTM kali ini.
Sehingga sebisa mungkin, potensi penularan Covid-19 di fasilitas pendidikan harus diminimalisir dengan maksimal. Supaya baik guru maupun siswa bisa nyaman melakukan kegiatan belajar mengajar.
“Teman-teman Dikpora juga kita minta menseleksi, siapa saja yang boleh menggelar PTM, dengan kapasitas 50 persen. Hari ini sudah ada yang jalan juga, di beberapa sekolah, terutama kelas VI dan IX,” pungkasnya. (fif/bid)