Klaten  

Bergizi dan Ekonomis, Mahasiswa KKN Undip buat Susu Formula Tinggi Protein Hi-Promilk dari Pangan Lokal

PEMAPARAN: Penyampaian materi edukasi stunting oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, pada Selasa (24/1). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KLATEN, Joglo JatengIndonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki prevalensi stunting cukup tinggi dan menduduki peringkat ketiga dari 11 negara di Asia Tenggara, yaitu 36,4% (WHO, 2018).

Stunting merupakan kondisi di mana anak mempunyai panjang badan atau tinggi badan yang lebih pendek daripada anak seusianya.

Stunting banyak terjadi pada saat anak menginjak masa emasnya, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau sampai anak berusia dua tahun.

Pasalnya, di masa tersebutlah anak mengalami periode pertumbuhan yang sangat pesat dan bahkan akan mempengaruhi proses tumbuh kembang selanjutnya.

Gizi yang seimbang, terutama protein memegang peranan penting pada masa tersebut untuk menghasilkan pertumbuhan anak yang optimal.

Oleh karena itu, Shafa Septyandita Wibowo (21) yang merupakan salah satu mahasiswa KKN Undip Tim 1 Tahun 2023 dari Program Studi Gizi mengusung program kerja Modifikasi Susu Formula Tinggi Protein Hi-Promilk dari Pangan Lokal.

ASUPAN GIZI: Testimoni Hi-Promilk untuk balita.

Program tersebut dilaksanakan pada Selasa (24/1) pukul 11.30. Bertempat di Balai Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, dan dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK, bidan desa, kader posyandu balita, dan ibu balita stunting.

Kegiatan tersebut dimulai dengan penyampaian edukasi tentang stunting dengan membagikan leaflet serta flyer. Dilanjutkan dengan pelaksanaan demonstrasi pembuatan modifikasi susu formula tinggi protein berbasis pangan lokal.

“Modifikasi ini dilakukan dengan tujuan supaya anak-anak dapat mengonsumsi sumber protein lebih banyak di luar makanan sehari-hari,” kata Shafa.

Menurutnya, bahan-bahan yang digunakan dalam modifikasi susu formula ini dapat dikatakan lebih terjangkau dari segi harga, yakni Rp 26 ribu untuk 5 sajian. Sehingga dapat menghemat hingga lebih dari 50% harga susu formula yang sering dijumpai di luar.

Susu formula tinggi protein Hi-Promilk terbuat dari 100 gr susu skim bubuk, 40 gr tepung kacang hijau, 30 gr tepung tempe, 30 gr minyak kelapa sawit, 60 gr gula pasir, dan air hangat.

“Proses pembuatan diawali dengan pencampuran bahan kering terlebih dahulu. Kemudian ditambahkan bahan basah minyak kelapa sawit dan aduk kembali,” terang Shafa.

Apabila hendak dikonsumsi sebanyak 1 sajian (50 gr), susu tersebut dapat diseduh dengan air hangat sebanyak 1 gelas (200 cc). Untuk memudahkan pengaplikasiannya di rumah, penulis juga membagikan flyer berisi langkah-langkah pembuatan susu formula tinggi protein tersebut.

Kegiatan edukasi stunting dan pembuatan modifikasi susu formula tinggi protein Hi-Promilk dari pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi satu langkah perubahan, khususnya untuk para ibu dan generasi penerus bangsa

Tujuannya agar lebih sadar akan pentingnya konsumsi protein sejak dini, sehingga dapat menurunkan angka kejadian masalah gizi, terutama stunting. (*/mg4)