Cegah Kenakalan Remaja dengan Festival Tongtek

Festival Tongtek
APIK: Peserta Festival Tongtek menunjukkan karyanya dalam Festival Tongtek Desa Krapyak, akhir pekan lalu. (MUHAMMAD AGUNG PRAYOGA/JOGLO JATENG)

DI Ramadan 1444 H ini, Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara menyemarakkannya dengan Festival Tongtek. Tujuannya, agar menjauhkan masyarakat terutama anak muda dari kenakalan yang negatif. Di samping itu, supaya hiburan pemuda Desa Krapyak dapat beralih, dari orkes (dangdut) kepada tongtek.

Salah satu inisiator Festival Tongtek, Wiwin Candra mengaku, kenakalan remaja hari ke hari semakin menjamur. Menurutnya, salah satu pemicu kenakalan adalah dari hiburan yang disediakan seperti orkes.

Selamat Idulfitri 2024

“Jepara memang identik dengan orkes, setiap hajatan hiburannya orkes. Di sana banyak yang mendem (mabuk), terjadilah perkelahian. Tongtek ini sebagai varian saja, syukur-syukur merubah kultur hiburan di Jepara,” papar Wiwin Candra kepada Joglo Jateng, akhir pekan lalu.

Bagi Bibon, sapaan akrabnya, orkes dan tongtek sama-sama sarana hiburan. Seyogyanya, tidak menimbulkan dampak negatif bagi penikmatnya. Karena hiburan itu menyenangkan, bukan ajang reseh-reseh.

Festival yang diikuti 19 peserta dari desa sekitar Krapyak, dikerubungi ribuan masyarakat. Mereka antusias, dengan sorak-sorai hingga merekam berbagai peragaan yang dilakukan peserta Festival Tongtek.

Hiburan yang dilakukan setiap tahun sekali ini, menurut Bibon merupakan persembahan dari masyarakat dan Pemuda RW 9 Desa Krapyak, setelah hampir tiga tahun Festival Tongtek vakum.

“Vakumnya Festival Tongtek, karena himbauan dari pemerintah ihwal pandemi Covid-19. Kami menaati. Berhubung Desa Langon memulai Festival Tongtek, langsung saja kami buat bersama-sama. Hanya bermodalkan iuran mulai 10 ribu sampai 50 ribu,” terangnya.

Ke 19 peserta berjalan sejauh kurang lebih 1 KM yakni dari Perumahan Krapyak Asri sampai Perumahan Aswaja. Meski jarak terlampau jauh, karena sudah lama tidak ada festival, masyarakat membludak dan berakhir semarak.

Pada kesempatan itu, dipilih tiga juara dan juara harapan. Juara umum peringkat satu, diperoleh kelompok Erje (Kecapi), kedua Abimanyu (Kecapi), ketiga Baraka Victorius (Langon).

Sementara juara harapan, diperoleh kelompok Merpati Jaya (Kecapi), MBJS (Kecapi), terakhir Kusuma Percussion (Krapyak). Kemudian, nominasi custom dan dekorasi terbaik, disabet oleh Kusuma Percussion dan best koreografi direbut kelompok bernama Erje. (cr2/gih)