Antisipasi Ancaman Kekeringan, Pemkab Sleman Salurkan 145 Ribu Liter Air Bersih

PEDULI: Petugas dari BPBD Sleman saat melakukan kegiatan dropping air bersih, beberapa waktu lalu. (HUMAS/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan setidaknya 145 ribu liter air bersih untuk masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman kekeringan yang semakin meluas di Bumi Sembada. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan, sebanyak 29 truk tangki yang disalurkan masing-masing memiliki kapasitas 5.000 liter air bersih.

Ia menambahkan, di Kabupaten Sleman pada puncak musim kemarau tahun ini, setidaknya ada empat wilayah yang masih berpotensi terjadi kekeringan. Sehingga masyarakat kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih untuk kesehariannya.

“Empat wilayah tersebut meliputi Kapanewon Prambanan, Gamping, Tempel, dan Kapanewon Moyudan,” katanya, Senin (21/8).

Empat kapanewon tersebut memiliki risiko tinggi bencana kekeringan. Namun sampai saat ini, wilayah rawan tersebut belum ada yang mengajukan bantuan air bersih.

Makwan menjelaskan, empat wilayah tersebut memiliki risiko tinggi bencana kekeringan karena memang letak geografinya yang jauh dari sumber air bersih. Namun, di sebagian kalurahan di wilayah tersebut sudah terpasang jaringan air bersih.

“Sebagian kalurahan sesudah terpasang jaringan air bersih. Baik yang dikelola desa maupun PDAM. Hanya saja belum semuanya terjangkau,” tegasnya.

Makwan menambahkan, BPBD Sleman bersama kapanewon dan kelurahan setempat terus berupaya untuk memudahkan akses air bersih bagi masyarakat. Salah satu upayanya dengan pembuatan sumur bor dalam dan perluasan jaringan pipa air bersih.

“Kami tetap terus berupaya agar wilayah-wilayah yang rawan kekeringan air bersih bisa lebih mudah dalam akses air bersih. Target kami tetap zero dropping air bersih saat puncak kemarau,” pungkasnya. (bam/mg4)