Seni Kolase, Salah Satu Bentuk Healing Positif

Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro
Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Saat ini sedang tren di kalangan anak muda khususnya Generasi Z menciptakan seni kolase yang terbuat dari berbagai macam bahan kertas sebagai upaya meredakan stress. Menanggapi hal itu, Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan bahwa seni kolase salah satu bentuk self healing yang positif untuk pengalihan pikiran yang rumit.

“Membuat kolase itu bagus. Itu pengalihan kita kalau lagi susah atau punya masalah jadi emosinya harus dilepaskan dengan cara salah satunya dengan healing. Dan healing itu bermacam-macam seperti duduk manis, itu produktif dan efisien,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, Kamis (7/9/23).

Menurutnya, self healing positif bisa menjadikan seseorang dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Seperti contohnya, menyiram bunga, menyanyi, hingga memakan sesuatu yang enak.

“Jadi healing yang seperti itu jika berhasil maka dia akan mengulangi hal itu berulang kali. Dan healing itu ada yang bentuknya positif dan negatif. Kalau positif itu ya seperti merangkai bunga, tapi kalau negatif ia lampiaskan dengan berantem,” jelasnya.

Jika ada seseorang yang belum menemukan self healing-nya sendiri, kata Bu Probo, sangat dipersilahkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke psikolog terdekat. Sebelumnya ia pernah menemukan pasien yang berkonsultasi kepadanya. Kemudian, pasien itu memilih melepas stres dengan cara olahraga gym dan alhasil pasien itu menjadi langsing, sehat, dan lebih cantik. (cr7/mg4)