PEMALANG, Joglo Jateng – Dinas Perikanan (Disperik) Kabupaten Pemalang mendorong komoditas budidaya ikan endemik di Pemalang berupa ikan dewa. Langkah tersebut diambil karena ikan dewa memiliki nilai jual tinggi.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Budidaya Ikan Disperik Pemalang Andrianto mengatakan, ikan dewa menjadi potensi komoditas yang bernilai karena ikan endemik ini dikenal menjadi sajian mewah di restoran dan hotel-hotel berbintang. Selain itu, tingkat kesulitan budidaya ikan dewa juga menjadi faktor mengapa harganya bernilai tinggi.
“Ikan dewa yang berasal dari sungai-sungai daerah Moga, Kabupaten Pemalang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu, kita mencoba dorong potensinya,” ungkapnya, Selasa (17/10).
Adrianto berharap, adanya pengembangan budidaya ikan dewa di Moga nantinya dapat mengangkat taraf ekonomi sekitar. Mengingat, perairan di Moga menjadi habitat alami ikan endemik ini dalam berkembang biak.
Harga ikan dewa sendiri terbilang cukup fantastis, yang mana berkisar dari Rp 350 ribu hingga Rp 1 juta per kilonya. Alasan tersebut yang menjadikan motivasi Disperik untuk terus mengembangkan budidayanya.
Meski begitu, pihaknya tak memungkiri bahwa pengembangan budidaya ikan tersebut juga mengalami hambatan. Sifat eksklusif ikan dewa yang hanya dapat hidup di perairan jernih dan alami, dianggap menjadi tantangan yang sulit untuk dikembang biakkan.
Andrianto menyebut, sebagian besar komoditas utama ikan dewa dari Moga masih berupa hasil tangkapan. Sehingga pemijahan dianggap perlu untuk menghindari terganggunya keberlangsungan ekosistem.
“Kita dorong upaya pemijahan karena tidak bisa kita mengandalkan tangkapan saja. Meski ketersediaan masih banyak, namun bila dilakukan terus-menerus bisa merusak populasi,” jelasnya.
Di samping itu, Muali selaku Fungsional Pengelola Kesehatan Ikan Disperik Pemalang menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya edukasi budidaya ikan dewa bagi masyarakat setempat. “Kita sudah pernah ikutkan pembudidaya dari Moga untuk mengikuti bimbingan pengembangan di daerah Jawa Barat. Dengan upaya tersebut diharapkan mereka dapat mempelajari teknologi untuk dikembangkan di Pemalang, “ terangnya.
Tidak sampai di situ, tahun ini pihaknya juga telah melakukan pelatihan pemijahan terhadap kelompok pembudidaya. Menurutnya, ikan dewa memiliki potensi nilai ekspor. Oleh karena itu, pengembangan perlu dimaksimalkan agar ikan endemik Pemalang ini dapat tumbuh juga di luar daerah Moga.
“Upaya pemijahan terus kita lakukan dengan berbagai teknologi dari yang alami, semi alami bahkan buatan. Pada intinya kita berharap nantinya kita bisa memiliki sentra ikan dewa di Pemalang, “ pungkasnya. (cr9/abd)