PEKALONGAN, Joglo Jateng – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) kabupaten dan kota Tahun 2023 di Kota Pekalongan, pada 26-27 Oktober. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Bappeda Provinsi Jateng dengan Bappeda Kota Pekalongan yang terpilih sebagai tuan rumah, lantaran Bappeda Kota Pekalongan merupakan Kota Terbaik Pertama PPD Tahun 2022.
Kepala BAPPEDA Provinsi Jateng Harso Susilo menuturkan, Penghargaan Pembangunan Daerah merupakan evaluasi kreatif guna memotivasi dan mengapresiasi pemerintah daerah atas prestasinya. Hal itu terkait pelaksanaan pembangunan dan penyusunan perencanaan yang berkualitas, konsisten, komprehensif, dan terukur, serta dapat dilaksanakan sesuai target.
Lanjutnya, PPD bertujuan untuk meningkatkan sinergitas, integrasi, serta sinkronisasi pelaksanaan pembangunan antara pusat dan daerah. Sehingga terwujud pelaksanaan kegiatan yang efektif, efisien, serta melahirkan inovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
“Pelaksanaan rakor ini sebagai agenda evaluasi pembangunan selama Tahun 2023 di masing-masing daerah. Nantinya digunakan untuk pembentukan rencana pembangunan di tahun depan. Dalam perencanaannya mereka juga harus menyinergikan dengan 10 program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng 2024 nanti. Seperti pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, penurunan angka stunting, hingga penanganan dampak perubahan iklim nantinya,” papar Harso saat acara di Kota Pekalongan, Kamis (26/10).
Harso menambahkan, adapun kriteria pemilihan inovasi sebagai berikut; inovasi yang dihasilkan didukung oleh peraturan daerah (perda), memenuhi kriteria penilaian. Termasuk inovasi yang berdampak langsung pada pencapaian makro daerah, serta selaras dengan rencana kerja pemerintah (RKP).

Pemerintah daerah yang berhasil melaksanakan perencanaan serta pembangunan dengan baik, nantinya akan mendapatkan apresiasi berupa dana insentif bantuan keuangan (Bankeu) dari pemprov. Nantinya bankeu itu digunakan untuk mendukung pengembangan program.
Lanjutnya, beberapa daerah yang mendapatkan penghargaan di 2023, sesuai dengan SK. Gubernur Jateng Nomor 002.5/6 Tahun 2023 tentang PPD pada masing-masing kategori kota dan kabupaten. Kategori kota terbaik pertama, yaitu Kota Semarang. Peringkat kedua Kota Surakarta dan ketiga Kota Magelang. Untuk kategori kabupaten terbaik pertama, Kabupaten Temanggung, diikuti oleh Kabupaten Wonogiri dan ketiga Kabupaten Sukoharjo.
Harso Susilo menjelaskan bahwa mereka yang menempati peringkat pertama, menjadi pemateri dalam acara tersebut. Untuk menyampaikan success story kabupaten dan kota, sehingga mampu meraih PPD Tahun 2023. Mereka adalah Kepala BAPPEDA Kota Semarang dan Kabupaten Temanggung.
“Kita (Jateng, Red) masih punya PR untuk pengentasan kemiskinan hingga stunting di tahun depan. Meskipun tahun ini kita angkanya masih dua digit, tetapi kita bisa menurunkan kemiskinan dan stunting terbanyak. Bahkan tingkat pembangunan juga menjadi salah satu yang terbaik di tingkat nasional. Ini merupakan upaya Pemprov Jateng untuk mendukung program strategis pembangunan nasional. Khususnya dalam upaya pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid sebagai tuan rumah mengatakan, setelah menjadi Kota Terbaik pada PPD 2022, hal itu bisa dicapai berkat kinerja Bappeda Kota Pekalongan dan seluruh stakeholder terkait. Bahwa seluruh program dan kinerja daerah bisa berjalan karena adanya perencanaan pembangunan yang baik dari Bappeda serta dukungan implementasi yang optimal dari seluruh instansi. Hal itu terbukti dengan sejumlah penghargaan yang didapatkan Pemkot Pekalongan selama dirinya menjabat.
“Bappeda itu tugasnya sangat berat. Karena semua program terpusat di sana. Bahkan jadi OPD yang sering saya panggil ke kantor. Beberapa penghargaan yang kita dapatkan PPD dari Bappeda Provinsi, Kota Ramah Anak, dan masih banyak lagi. Jadi berkumpulnya Kepala Bappeda Jateng ini saya harap bisa jadi sarana sharing program. Sehingga mampu mewujudkan visi misi di setiap kota/kabupaten untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya. (fan/all)