SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Prodi Ilmu Komunikasi (ILKOM) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bersama Roemah Difabel sarana belajar dari Komunitas Sahabat Difabel serta YAKKUM (Yayasan Kristen Kesehatan Umum), menggelar workshop Academy Conten Creator Difabel (ACCD). Kegiatan itu digelar di Gedung H Kampus Udinus Semarang, Jumat (3/11).
Kegiatan ACCD yang berlangsung secara hybrid diikuti oleh 92 difabel dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Termasuk 30 peserta difabel dari berbagai wilayah di Indonesia yang tergabung dalam zoom meeting. Berlangsung selama tiga sesi, yaitu Literasi Digital, Public Speaking dan Produksi Konten dalam waktu 5 jam membuat peserta difabel tetap antusias.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Rahmawati Zulfiningrum, M.I.Kom mengungkapkan, jika agenda kolabarasi yang dilakukan bersama mitra ini bagian dari program Kuliah Kerja Kemanusiaan. Kolaborasi itu memiliki tujuan dalam pemberdayaan di berbagai bidang.
“Program Kuliah Kerja Kemanusiaan menggandeng mitra Roemah Difabel dan YAKKUM untuk bersinergi memotivasi difabel menggali potensi menjadi konten kreator dimana industrinya terus berkembang,” jelasnya di Udinus Semarang.

Direktur RS Panti Wilasa Citarum drg.Kriswidiati, M.Kes dan Kaprodi Ilkom Udinus Dr. Rahmawati Zulfiningrum, M.I.Kom (dari kiri ke kanan) berfoto bersama usai acara.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum drg. Kriswidiati MKes menuturkan bahwa RS Panti Wilasa juga peduli dengan inklusivitas. Pihaknya mendukung penuh kegiatan yang berbasis inklusi, lantaran berkomitmen dengan layanan kesehatan yang inklusif.
“Dalam kegiatan ini, berbagai program yang fokus dan ramah untuk penyandang disabilitas seperti sarana dan prasarana di Rumah Sakit telah kita sediakan dengan baik,” ungkapnya.
Bergiat di bidang kemanusiaan terutama isu disabilitas membuat Noviana Dibyantari selaku founder dan inisiator Roemah Difabel, sarana belajar dan pemberdayaan Komunitas Sahabat Difabel Semarang menimpali, kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian HDI yang akan diselenggarakan di bulan Desember nanti.
“Nantinya kegiatan ini dari pelatihan kemudian bisa dilombakan secara nasional. Ini bukan kali pertama yang kami langsungkannya. Sebelumnya juga ada Joget Jingle Inklusi jadi jejak digital kami untuk membuat difabel produktif berkarya sudah terekam. Kebetulan dari Prodi ILKOM Udinus juga menawarkan membuatkan kelas literasi digital dan kelas podcast yang kami belum miliki aktivitasnya. Hasilnya, kolaborasi Roemah Difabel, Prodi Ilkom Udinus dan YAKKUM bisa memotivasi anak-anak difabel belajar jadi konten kreator sekaligus mengedukasi soal kesehatan,” ungkapnya.
Koordinator Kuliah Kerja Kemanusiaan Prodi ILKOM Udinus Swita Amallia Hapsari, M.I.Kom yang menginisiasi project ACCD optimistis, jika difabel miliki peluang yang sama untuk berkarya di bidang kreatif.
“Semangat inklusi jadi akar kegiatan ini bisa dilaksanakan. Mitra yang bersinergi dari Roemah Difabel dan YAKKUM membuat mahasiswa yang tergabung dalam kuliah kerja kemanusiaan pun jadi makin terpacu berkontribusi di masyarakat. Sesuai dengan kompetensi di bidang komunikasi maka membuat konten edukasi dan menarik melalui workshop dan lomba video kreatif sangatlah pas dan ternyata direspons sangat positif oleh sahabat difabel dengan penuhnya ruangan dan antusias peserta yang besar,”jelasnya. (hms/all)