BANTUL, Joglo Jogja – Perkembangan teknologi listrik dalam bidang transportasi tengah menjadi sorotan Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hal ini dikarenakan penggunaan Artificial intelligence (AI) yang semakin marak dikembangkan, untuk kemaslahatan masyarakat di masa depan.
Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen dan Kendali di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD, Prof. Ir. Tole Sutikno mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah mulai menyadari urgensi mobilitas dan transportasi. Sehingga menerbitkan regulasi kendaraan listrik dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.
“Teknologi listrik menjadi fokus utama dalam upaya menghadapi tantangan transportasi masa kini. Salah satunya mobil listrik yang merupakan inovasi otomotif global terkini dan berpotensi menggantikan kendaraan konvensional,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, perkembangan itu tidak hanya berupa transportasi darat, tetapi telah berkembang untuk transportasi udara dan laut. Kemudian, AI menjadi kunci pengoptimalan kinerja kendaraan listrik.
“AI mampu untuk meningkatkan efisiensi energi dan memberikan pengalaman penggunaan lebih baik. Seperti Kendaraan Listrik Hibrid Plug-in (PHEV), Kendaraan Listrik Hibrid (HEV) dan Kendaraan Listrik Murni (PEV), yang tidak dapat lepas dari teknologi AI,” imbuhnya.
Sedangkan, menurutnya beberapa peran AI meliputi peningkatan efisiensi energi, kemudi otonom dan pemeliharaan prediktif. Kemudian, optimasi infrastruktur pengisian daya, pengembangan teknologi baterai dan perbaikan electric drive.
“Tren inovasi teknologi listrik diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang berlistrik, netral karbon, otonom dan cerdas,” pungkasnya.(cr11/sam)