Kudus  

Pemkab Kudus Percepat Penyelesaian Sampah yang Makin Menggunung

SAMPAIKAN: Pj. Bupati Kudus, M Hasan Chabibie menyampaikan solusi untuk mengatasi masalah sampah di TPA Tanjungrejo, Jekulo, Kudus, Senin (22/4/24). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melakukan pantauan kondisi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Senin (22/4/24). Beberapa hal telah dikaji untuk segera mengatasi permasalahan sampah di Kudus.

Penjabat (Pj.) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie menyampaikan, setelah diskusi dengan beberapa petugas terkait, permasalahan ini harus segera dilakukan penanganan. Dirinya melihat, setelah lebaran, terjadi peningkatan volume sampah. Jumlahnya meningkat drastis dan belum terpilah sehingga kapasitas lahan semakin sempit.

Hasan menambahkan, terdapat juga kerusakan alat yang sudah berusia cukup lama. Proses pengolahan sampah juga membutuhkan alat cepat untuk memaksimalkan sampah yang ada. Sedangkan di TPA Tanjungrejo, hanya memiliki satu alat eskafator yang sudah tidak layak lagi. Karena masih sering rusak dan tidak bisa beroperasi dengan maksimal.

“Terdapat kerusakan alat yang sering terjadi. Alat tersebut sudah sejak 2003. Sehingga tidak memungkinkan untuk menggarap sampah-sampah yang semakin menggunung. Kami harap dari Dinas PUPR mampu membantu eskafator dipindah dulu untuk membantu merapikan sampah yang berceceran ke tengah. Kemudian biar ada ruang yang maksimal,” ucap Hasan.

Pihaknya akan melakukan diskusi dengan DPRD untuk meminta penambahan alat baru, terkait dengan pengelolaan sampah. Selain itu, juga untuk back up seandainya ada alat yang rusak. Setelah alat baru hadir, harapannya bisa mempercepat proses pengaturan terhadap sampah yang masuk ada.

“Kita usahakan Juni hadirkan alat isolator bantuan. Kita harapkan dapat sedikit mengurangi volume sampah. Meskipun kita tidak bisa menyelesaikan seratus persen karena kapasitas. Semoga usulan dapat direspon positif,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia juga memikirkan untuk melakukan perluasan lahan. Melihat banyaknya sampah yang sudah menggunung sebanyak itu, diperkirakan lahan ini masih bisa bertahan dalam jangka waktu tiga tahun. Dengan waktu tersebut, dia akan mempersiapkan sebelum penuh.

“Kapasitas TPA disini hanya bertahan tiga tahun lagi. Kita akan pikirkan untuk perluasan lahan. Ikhtiar itu terus kita lakukan supaya bisa memberikan penanganan yang lebih baik. Tentunya, percepatan ini kita prioritaskan untuk hadirkan alat baru kemudian disusul solusi yang lain,” pungkasnya. (cr3/fat)