SEMARANG, Joglo Jateng – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menargetkan 5 persen laki-laki di Indonesia bisa ikut KB Vasektomi. Sebab, sepanjang 2024 baru 3 persen lelaki yang menjalani program ini secara nasional.
Hasto mengaku program ini terbilang sulit untuk digalakkan kepada kaum laki-laki. Untuk itu dia memerintahkan Deputi Bidang keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Wahidin untuk mengampanyekan KB laki-laki berupa metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.
“Hari ini peran pria belum 5 persen, masih 3 persen. Kita mau target 5 persen aja masih tertatih-tatih untuk peran bapak-bapak. Makanya Pak Wahidin saya minta untuk kampanye kenceng itu untuk KB laki-laki vasektomi. Di jawa ini kualitasnya harus kita tingkatkan dan peran pria harus dinaikkan,” ungkap Hasto di Hotel Santika, Semarang, belum lama ini.
Meski saat ini pihaknya menilai sudah ada peningkatan kesadaran KB di kalagan laki-laki, namun mereka cenderung enggan mengambil langkah untuk MOP. “Kalo tingkat kesadaran sudah, cuman jadi perilaku yang belum,” ujarnya.
Menurutnya, kalangan laki-laki saat ini hanya memiliki dua pilihan kontrasepsi, yakni kondom dan MOP atau vasektomi. Sementara masih banyak yang takut melakukan MOP karena khawatir tidak bisa mendapat kenikmatan saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Padahal hal itu tidak benar.
“Mungkin ini kontrasepsi buat laki-laki pilihannya hanya dua, kondom dan MOP. Kalau ditanya apa kendalanya? Mindset-nya masih mindset dulu, ‘wah ini nanti kalo saya disterilin jadi enggak nikmat gitu’ padahal sama saja,” tegasnya.
Lebih lanjut, untuk mendorong keberhasilan target partisipasi 5 persen itu, Hasto menerjukan banyak motivator KB laki-laki terdiri dari orang-orang yang sudah di vasektomi.
“Nanti langkah-langkah berikutnya tahun ini kita lombakan. Tolong bagi motivator KB pria dan reward-nya saya minta untuk ditingkatkan. Pokoknya kalau mau dikerjakan vasektomi ya kasihlah kambing 1 ekor,” ujarnya.
Sementara itu untuk diketahui, program KB yang paling diminati perempuan yakni pil dan suntik. Hingga kini program ini sudah mencapai angka partisipasi 30 persen.
“Ada 2 metode lebih (untuk KB yang diminati perempuan). Tapi implan yang sekarang trennya naik,” tandasnya. (luk/gih)