Jepara  

Intensitas Kebakaran di Jepara Meningkat

Warga tengah memadamkan kebakaran akibat sambaran petir. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Jepara mencatat kasus kebakaran di Jepara meningkat tajam. Hal itu disebabkan oleh suhu udara yang cukup panas dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Bidang Damkar pada Satpol PP dan Damkar Jepara, Surana mengatakan, sejak 1-18 Agustus 2024, tercatat sudah ada 15 kasus kebakaran. Dengan total keseluruhan mulai dari Januari-Agustus ada sekitar 70 kasus kebakaran yang ditangani oleh tim Damkar Jepara.

“Belum ada satu bulan, sudah ada 15 kasus kebakaran yang telah kami tangani. Kasus ini memang cukup mengalami peningkatan,” jelasnya.

Baca juga:  Agus Sutisna Apresiasi Peran Aktif PDPM Jepara

Dirinya menyebut, setiap musim kemarau intensitas kebakaran memang selalu meningkat. Objek terbanyak yang dilahap si jago merah adalah kebakaran lahan atau semak-semak, overheat pada oven kayu, dan kebakaran akibat korsleting listrik.

“Kebakaran semak-semak, itu biasanya diakibatkan karena buang sampah. Dikira sudah padam padahal saat angin kencang bisa membakar semua,” terangnya.

Meski intensitas kebakaran tinggi, anggaran BBM dari Pemkab Jepara telah habis. Oleh karenannya, untuk menutup anggaran operasional, tim Damkar menggunakan dana talangan dari anggota.

“Sudah kami ajukan tambahan di APBD Perubahan. Tapi, karena belum ada anggarannya akhirnya, ditalangi dulu sama tim,” ungkapnya.

Baca juga:  Kemarau, Dewan Minta Dinas Perhatikan Kebutuhan Petani

Ia menjelaskan, terkait anggaran BBM yang dibutuhkan sekitar Rp 50 juta. Sementara, BBM yang dibutuhkan setiap bulan mencapai sekitar Rp 7 juta. Ditambah lagi biaya perawatan kendaraan yang terus menerus karena kondisi kendaraan yang sudah lama.

Selain itu, ada enam armada Damkar mengalami korosi (berkaratan). Hal itu, menyebabkan biaya perawatan rutin cukup tinggi. Sehingga, butuh peremajaan kendaraan untuk mendukung berjalannya operasional Damkar.

”Ada enam unit armada. Diantaranya tiga unit pompa dan tiga unit untuk suplai. Ini berada di tiga pos yaitu, Kalinyamatan, Gardu Induk Tahunan, dan Bangsri,” ungkapnya.

Baca juga:  1.500 Lampion Diterbangkan, Pj Bupati: Harapan untuk Kemajuan Jepara

Lebih lanjut, kata Surana, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau petugas Damkar di Jepara masih kurang ideal. Seharusnya, ada 48 orang. Namun, baru ada 31 orang.

”Petugas jaga dan petugas lapangan sangat terbatas. Sementara, kami dibantu relawan dari warga sekitar tempat kejadian,” tandasnya. (cr4/fat)