PEMALANG, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang menggelar Karnaval Pembangunan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024 sepanjang Stadion Mochtar Pemalang hingga Alun-alun Pemalang, Senin (26/8/24). Total ada 23 OPD yang ikut memeriahkan acara tersebut, dengan menampilkan program pembangunan Pemkab Pemalang dan kesenian daerah.
Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut terinspirasi dari kegiatan karnaval masyarakat di desa-desa dan kecamatan. Dirinya merasa kurang jika kabupaten tidak menggelar, hingga kemudian mengajak seluruh OPD dan jajarannya untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Pemalang.
“Kalau ditotal, sekitar 50 peserta lebih yang ikut. Alhamdulillah masyarakat juga antusias untuk meramaikan Karnaval Pembangunan,” ucapnya, Senin (26/8/24).
Beberapa hal yang menarik perhatian masyarakat yaitu penampilan grombyang, tari sarung goyor, brendung, serta kekhasan daerah lainnya yang menjadi kekayaan budaya dan alam Kabupaten Pemalang. Momentum tersebut juga diramaikan oleh OPD untuk memperkenalkan program-program daerah, terutama program pelayanan untuk masyarakat, agar mereka mengetahui tata cara mendapatkan layanan dengan mudah dan cepat.
“OPD menampilkan program kita yang juga untuk mengedukasi masyarakat lebih paham layanan apa yang ingin mereka dapatkan. Semuanya untuk memajukan pembangunan daerah yang kembali lagi dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang mengemas sosialisasi kebencanaan lewat peragaan karnaval tersebut. Masyarakat dapat langsung melihat bagaimana cara menanggulangi bencana dengan lebih menarik dan bisa dimengerti.
Kepala BPBD Pemalang Andri menuturkan, wilayah Pemalang secara geografis terletak di bawah lereng Gunung Slamet dan Pantai Laut Utara, sehingga termasuk daerah rawan bencana alam. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi melalui penampilan teater para ASN BPBD saat karnaval.
“Pemalang dengan letak geografis pegunungan dan pantai yang berdekatan sehingga rawan terjadi bencana. Maka, momentum karnaval kami gunakan untuk melakukan sosialisasi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini ada dua bencana yang dikhawatirkan bisa terjadi sewaktu-waktu, yaitu gunung meletus dan kekeringan. Maka dari itu, pihaknya melakukan simulasi evakuasi saat terjadi bencana terutama gunung meletus, dengan penampilan menarik berupa miniatur gunung yang memuntahkan awan panas masyarakat harus langsung melakukan evakuasi. (fan/abd)