Gerakkan Remaja Siaga, Cegah Pernikahan Dini Penyebab Stunting

SEMARANG, Joglo Jateng – Dosen dan Mahasiswa Poltekes Semarang terus berkontribusi pada masyarakat dalam hal penanganan stunting. Salah satunya melalui pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Bandarharjo. Di sana tim dari Poltekes Semarang menggerakkan “Remaja Siaga”.

Ketua Pengabdi Ida Ariyanti mengatakan, fungsi dan tugas dari Remaja Siaga ini adalah untuk menghasilkan remaja-remaja yang dapat menjadi kader bagi teman sebaya di sekitarnya. Sehingga gerakan ini dapat mencegah pernikahan dini yang menjadi penyebab terbesar stunting di Kelurahan Bandarharjo.

“Kami libatkan sebanyak 40 remaja menjadi perwakilan dari 12 RW di Kelurahan Bandarharjo. Harapannya agar dapat maksimal dalam bertahan dan berkembang secara mandiri dengan metode implementasi gerakan Remaja Siaga cegah pernikahan dini penyebab stunting,” jelasnya pada Joglo Jateng, Rabu (4/9/24).

Baca juga:  Tanam Padi Biosalin dengan Sistem Tabela

Adapun metode Remaja Siaga digalakkan karena ditemukan banyaknya pernikahan dini pada kelompok umur remaja di Kelurahan Bandarharjo. Hal ini menjadi keprihatinan yang harus secepat mungkin ditangani.

“Perlu dilakukan edukasi guna meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya pernikahan dini,” jelasnya.

Para remaja dinilai belum memiliki kepastian atas pilihan–pilihan untuk masa depan. Justru pengaruh teman sebaya bisa jadi salah satu yang cukup berpengaruh terhadap para remaja ketika mereka memikirkan masa dapan mereka.

“Maka dari itu, upaya pencegahan stunting dapat dicegah sedini mungkin mulai sejak remaja, dalam hal ini lewat Remaja Siaga tersebut,” ujarnya.

Baca juga:  90 Lapak PKL di Jalan RM Hadi Soebeno Dibongkar

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, pihaknya berharap remaja di Kelurahan Bandarharjo dapat memaksimalkan masa remaja untuk mencapai cita–cita dan fokus memperbaiki kualitas diri.

“Sehingga ketika sudah dewasa menjadi dewasa yang matang dan siap dan dari sisi mental, ekonomi, pola asuh, dan untuk memulai keluarga sehat bebas stunting,” tandasnya. (luk/adf)